Nilai Tukar Rupiah Mengkhawatirkan, Bagaimana Posisi Cadangan Devisa Indonesia?

jpnn.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat nilai tukar rupiah melemah pada Jumat (6/10) pagi di level Rp 15.615 per USD dari sebelumnya Rp 15.610 per USD pada penutupan perdagangan Kamis (5/10).
Lalu bagaimana posisi cadangan devisa Indonesia?
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan bahwa posisi cadangan devisa Indonesia pada September 2023 mengalami penurunan menjadi sebesar USD 134,9 miliar.
"Cadangan devisa menurun dibandingkan dengan posisi pada akhir Agustus 2023 sebesar 137,1 miliar dolar AS," ujar Erwin dalam keterangan resmi yang dikutip di Jakarta, Jumat.
Erwin menjelaskan penurunan posisi cadangan devisa tersebut antara lain dipengaruhi pembayaran utang luar negeri pemerintah dan kebutuhan untuk stabilisasi nilai tukar rupiah.
Hal tersebut dilakukan sebagai langkah antisipasi dampak rambatan peningkatan ketidakpastian pasar global.
"Posisi cadangan devisa setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor," ungkap Erwin.
Bank Indonesia menilai cadangan devisa ini mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
BI mencatat nilai tukar rupiah melemah pada Jumat (6/10) pagi di level Rp 15.615 per USD dari sebelumnya Rp 15.610 per USD pada Kamis (5/10). Cadangan devisa?
- Bea Cukai Genjot Ekspor di Daerah Ini Lewat Langkah Kolaboratif dengan Berbagai Instansi
- Laporan Utang Indonesia Melambat, tetapi Tetap Naik, Ada Apa?
- Pandu Sjahrir Wakili Danantara Bahas Program 3 Juta Rumah di BI, Perannya Masih Rahasia
- BI Bakal Kucurkan Likuiditas Senilai Rp 80 Triliun Demi Program 3 Juta Rumah
- Dukung Pemberdayaan UMKM, Bea Cukai Ajak Bank Indonesia dan BSI Berkolaborasi
- Bea Cukai Bersama BI dan BSI Bersinergi dalam Pemberdayaan UMKM di Malut dan Kepri