Ninda, Jamaah Haji Korban Tragedi Crane Belum Dapat Santunan
jpnn.com, PONTIANAK - Arninda Idris Usman jemaah asal Kalimantan Barat belum bisa melupakan tragedi crane 2015 di kompleks Masjidilharam.
Apalagi, saat musibah tersebut terjadi, dia menjadi korban luka.
Kendati mengalami patah tulang dalam petaka tersebut, Arninda tidak bisa berharap banyak akan mendapat santunan dari pemerintah Saudi.
''Denger-denger sih, nama Ninda (sapaan Arninda, Red) enggak masuk daftar korban crane,'' tuturnya kepada Rakyat Kalbar.
(Perempuan Asal Kalbar Ini Sempat Terinjak-injak, Kritis, dan...)
Menurut dia, bisa jadi dirinya tidak masuk daftar penerima santunan karena tidak langsung dirawat di rumah sakit setelah tragedi terjadi.
''Kejadiannya, Ninda kan kena reruntuhan besi di tangan. Karena berdarah dan bengkak, Ninda basuh pake air zamzam dan diikat dengan menggunakan slayer rombongan,'' ujar Ninda.
Saat itu dia sempat menunaikan salat Magrib. Setelah itu, barulah dia keluar Masjidilharam mencari bus.
- Kuota Haji Kaltim pada 2025 Mencapai 2.586 Orang
- Pemerintah Imbau Jemaah Asal Indonesia Tidak Berulah
- Ketua Fraksi PKS: Penurunan Biaya Haji Kado Manis untuk Jemaah di Awal 2025
- 5 Juta Jemaah Calon Haji Menunggu Keberangkatan, Ada yang Khawatir Tak Berangkat
- Biaya Haji 2025 Turun, HNW: Alhamdulillah, Membuahkan Hasil
- Sikap MUI Terhadap Pemotongan Durasi Masa Tinggal Jemaah Haji, Singgung soal Subsidi