Ninda, Jamaah Haji Korban Tragedi Crane Belum Dapat Santunan
''Ternyata enggak dapat. Jadi, jalan kaki dari Masjidilharam ke terminal. Sampai sana barulah ketemu ambulans Arab. Nah, di situ Ninda diobati, langsung pulang ke hotel,'' tutur jamaah kloter 14 BTH 2015 itu.
Ninda mengalami kehilangan besar selain insiden yang menimpanya.
Abang kandungnya, almarhum Adryansyah Idris Usman, meninggal dunia dalam tragedi Mina pada tahun yang sama.
Bukan hanya Ninda yang menanti-nanti informasi terbaru soal santunan korban crane.
Harapan itu muncul setelah tersiar kabar pencairan santunan bagi jemaah haji Indonesia yang menjadi korban tragedi jatuhnya crane di kompleks Masjidilharam selesai dilakukan pemerintah Arab Saudi.
Bahkan, uang santunan tersebut siap diberikan oleh pemerintah Arab Saudi kepada para korban.
Dilansir dari situs Kemenag, kepastian selesainya pencairan santunan kepada korban crane itu disampaikan Duta Besar RI untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel saat memberikan sambutan pada Malam Ta'aruf Petugas Haji 1438H/2017 M di Makkah.
Agus mengatakan telah menerima nota diplomatik yang sifatnya sangat segera pada Senin sore (28/8).
- Dubes Arab Buka Peluang Investasi untuk BPKH Indonesia di Tanah Suci
- Didirikan Muhammad Husni Ali Hasan, Mutawiffmu Siap Memandu Jemaah Haji dan Umrah
- BPKH Jadikan Ijtima Ulama Referensi Tata Kelola Dana Haji
- BPKH Naikkan Distribusi Nilai Manfaat Jemaah Haji Tunggu Jadi Rp 4,4 Triliun pada 2025
- Cerita Bahagia Jemaah yang Tuntaskan Ibadah Haji 2024
- Pansus DPR Mencium Dugaan Manipulasi Data Haji Khusus, Ya Tuhan