NIP dan SK Belum juga Diterbitkan Pemerintah, Banyak PPPK Terpaksa Cari Pinjaman Uang untuk Bertahan Hidup
Kondisi makin parah saat pandemi COVID-19 menghantam Indonesia. Semua harus bekerja dari rumah sehingga honorer K2 baik yang lulus PPPK maupun belum, tidak bisa mencari tambahan.
"Kalau lihat kondisi kawan-kawan menangis saya. Mereka hidupnya sangat memprihatikan. Untuk makan sehari-hari saja sulit," kata Ahmad kepada JPNN.com, Rabu (2/9).
Guru honorer di salah satu SMP negeri Boyolali ini menambahkan, PPPK di daerahnya masih lebih beruntung tetap diberikan gaji oleh pemda. Namun, lebih banyak honorer K2 yang hidup makin susah ketika lulus PPPK.
"Mereka susah karena enggak digaji lagi. Kalaupun digaji, ya enggak cukup saat pandemi kayak ini karena enggak bisa cari tambahan," ucapnya.
Dia mengaku, sering didatangi teman-temannya menanyakan realisasi NIP dan SK PPPK. Bahkan banyak yang mencari pinjaman uang dulu.
"Karena berpikir NIP dan SK cepat terbit, teman-teman banyak yang ngutang sana-sini biar dapur tetap mengepul. Ternyata sampai sekarang belum ada juga, sementara utang berbunga terus," tuturnya.
Dia melanjutkan, bisa jadi ketika NIP dan SK di tangan, gajian serta rapelannya hanya paraf karena habis untuk bayar utang plus bunganya.
"Apakah ini dipikirkan pemerintah? Pemerintah sibuk pikirkan yang lain, honorer K2 yang sudah mengabdi dan membantu negara malah diabaikan," tandasnya. (esy/jpnn)
Molornya pengangkatan PPPK membuat hidup honorer K2 makin susah dan banyak yang terlilit utang agar dapur tetap ngebul demi bertahan hidup.
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia
- Pemprov Jateng Telah Mengangkat 8.909 Guru Tidak Tetap jadi PPPK
- Wahai Guru PNS, PPPK & Honorer, Inilah Poin-poin Penting Pidato Mendikdasmen
- Penentuan Kelulusan PPPK 2024, Bima: Kasihan yang Sudah Antre Lama
- Gibran Minta Sistem Zonasi PPDB Dihilangkan, Mendikdasmen: Masih Pengkajian
- 5 Berita Terpopuler: Kabar Terbaru Polisi Tembak Polisi, Diduga Pembunuhan Berencana, Kapolri Beri Perintah Tegas