Nirpemenang
Oleh Dahlan Iskan
Sanksi pemungkas Trump itu sendiri dijatuhkan seperti ironi. Hanya dua hari setelah pembicaraan dagang dimulai lagi. Di Shanghai.
Rupanya Trump mendapat laporan dari tim negosiasinya: tidak ada harapan. Tidak ada tanda-tanda Tiongkok mudah menyerah.
Saya bisa membayangkan. Perundingan itu seperti perkelahian antara aksi cowboy dan aksi taichi. Yang satu tidak sabar. Tembak langsung.
Satunya lagi muter-muter. Seperti pusaran air: ditembak tidak luka, digertak hanya bilang 'haiya'.
Sejak awal saya sudah memperkirakan perundingan Shanghai beda nuansa. Di situ Tiongkok hanya 'melayani'. Tidak terlalu berminat lagi.
Tiongkok sudah sampai pada kesimpulan: Trump tidak bisa dipegang (BACA JUGA: Lamis Lambe).
Tiongkok juga terlihat sudah move on. Dengan tarif-tarif tambahan sebelumnya. Sudah bisa hidup baru dengan 'alam baru' ciptaan Trump. Sudah biasa. Kalau dikenakan tarif baru lagi sudah siap.
Lihatlah reaksi Tiongkok. Hanya beberapa jam setelah putusan baru Trump itu.