Nizar: Upaya Membebaskan Misrin Melemah di Era Jokowi

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo didesak meminta maaf atas eksekusi mati seorang pahlawan devisa bernama Muhammad Zaini Misrin Arsyad (53) oleh otoritas Arab Saudi pada 18 Maret 2018.
Pasalnya, pelaksanaan hukuman pancung terhadap pria asal Madura, Jawa Timur, itu luput dari pantauan pemerintah.
Ketua Umum PP Satria Gerindra Moh Nizar Zahro tidak memungkiri sudah sejak lama pemerintah RI berjuang untuk kebebasan Misrin dari jeratan hukuman pancung.
Akan tetapi belakangan upaya pemerintah terkesan tidak maksimal. "Namun yang patut disayangkan, perjuangan itu melemah di era pemerintahan Presiden Joko Widodo. Sehingga waktu eksekusi pun luput dari perhatian," kata Nizar Zahro kepada jpnn.com, Selasa (20/3).
Fakta tersebut menurutnya tidak sejalan dengan Pembukaan UUD 1945 bahwa tujuan negara adalah untuk melindungi segenap tumpah darah Indonesia.
Dengan dieksekusinya seorang WNI tanpa sepengetahuan pemerintah, itu menunjukkan kegagalan pelaksanaan konstitusi.
Dia membandingkan perlakuan Australia terhadap warganya yang akan dieksekusi mati di Nusakambangan. Saat itu, pemimpin Australia maupun rakyatnya memberikan perhatian yang sangat besar.
Bahkan mereka tak pernah berhenti melobi Jokowi untuk membatalkan eksekusi mati. Meskipun gagal, pemerintah Australia terus mengawal pelaksanaan eksekusinya.
Ketua Umum PP Satria Gerindra Moh Nizar Zahro menyebut upaya pemerintah membebaskan Muhammad Zaini Misrin melemah sejak Jokowi jadi presiden
- Pimpinan Komisi VI Pastikan Investasi Danantara Bisa Diaudit
- HUT ke-17 Gerindra, Surya Paloh Kasih Kado Berharga Buat Prabowo
- Hadiri HUT Ke-17 Partai Gerindra, Sultan: Suasananya Sejuk dan Penuh Kekeluargaan
- Menantu Jokowi Jadi Kader Gerindra, Baru Menerima KTA Saat Perayaan HUT ke-17
- Agustiar Sabran Memastikan Kalteng Dukung Asta Cita Presiden Prabowo
- Saleh: PAN Mendukung Pencalonan Prabowo di Pilpres 2029