NKRI Harga Mati, Tetapi Hadapi Benny Wenda Harus Hati-hati

NKRI Harga Mati, Tetapi Hadapi Benny Wenda Harus Hati-hati
Polda Papua menetapkan 28 tersangka kasus demo rusuh di Jayapura. Foto: Antara

Vidhyandika menambahkan sikap pemerintah dalam menangani konflik di Papua itu harus menyentuh persoalan inti. Salah satunya adalah masalah ekonomi.

"Meskipun pemerintah Jokowi sibuk membangun infrastruktur, ada masalah ekonomi, pendidikan dan kesehatan yang belum terselesaikan," ujar Vidhyandika.

Berdasarkan diskusi dengan sejumlah milenial Papua, Vidhyandika mengatakan kalau mereka merasa pembangunan infrastruktur Papua secara ekonomi perlu dikaji lebih dalam lagi. Sebab, yang diuntungkan dari Pembangunan Infrastruktur ini siapa? Karena mereka tidak dilibatkan.

Apalagi pembangunan melibatkan kehadiran militer. Masyarakat Papua sangat trauma dengan militer. Selain itu, adanya missmanagement penggunaan dana otonomi khusus (otsus) juga menyebabkan pembangunan era Jokowi semakin tak terlihat.

Pemerintah jangan hanya mengkambinghitamkan Benny Wenda saja jika belum menyentuh persoalan inti tadi. Sebab, Benny memiliki sejumlah koneksi informasi internasional yang dapat membangkitkan pembebasan Papua.

"Benny Wenda itu punya koneksi beragam di dunia Internasional, jadi memang berjuang dari aspek internasional untuk membangun citra Papua yang masih bermasalah," ujar Vidhyandika.

BACA JUGA: Dugaan Aksi Pembantaian di Yahukimo, Berapa Jumlah Korban?

Kalau permasalahan itu tidak diselesaikan, maka akan semakin deras arus informasi internasional mengenai Papua jika Benny dikambinghitamkan.

Benny Wenda selama ini gencang menggaungkan upaya pembebasan Papua, juga referendum di Bumi Cenderawasih.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News