No Day

Oleh: Dahlan Iskan

No Day
Dahlan Iskan. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

Aditya Pangestu Putra, pimpinan Disway Pontianak di mobil terpisah. Dia pimpinan Disway termuda di seluruh Indonesia: 27 tahun. Jomblo. Tepatnya: ditinggal tunangannya.

Baca Juga:

Alamat Veddriq ketemu. Dekat sekali. Dekat rumah Dirut Pontianak Post Salman Busrah. Hanya perlu dua kali belok: ke kanan dan ke kiri. Beberapa kali. Masuk kampung.

Begitu turun dari jembatan kembar Kapuas 1, di lampu bang-jo pertama, kami belok kanan. Lurus. Setengah kilometer. Lalu belok kanan lagi. Belok kiri. Belok kanan.

Setelah belok kiri lagi ketemu tanah kosong seluas seperempat lapangan bola. Penuh anak-anak yang ikut lomba tujuh belasan.

Di dekat lomba itu ada seporong gang. Kami jalan kaki masuk ke gang itu. Gang Harapan. Mobil diparkir di pinggir jalan kampung itu: Jalan Tanjung Harapan. Di kampung Kapur, Kelurahan Banjar Serasan.

Di ujung gang Harapan itulah, di dekat sungai, rumah Sumaryanto berada.

Sumaryanto adalah ayahanda peraih medali emas itu. Dia asal Jepara, Jateng. Sumaryanto merantau ke Pontianak saat masih berusia 16 atau 17 tahun.

Di Jepara, Sumaryanto hanya tamat SMP. Ayahnya buruh tani. Setamat SMP, Sumaryanto bekerja di rumah milik pengrajin ukiran kayu. Dia pun menjadi mahir dalam ukir-mengukir. "Bakat alam," jawab Sumaryanto. Saya memang bertanya siapa yang jadi mentor ukirnya.

Juara Olimpiade sudah berhasil diraih Veddriq Leonardo. Di usia 26 tahun. Yang belum bisa diraih adalah pasangan hidup. Penyebabnya sederhana: pacarnya...

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News