No Day

Oleh: Dahlan Iskan

No Day
Dahlan Iskan. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

Cerita pun diteruskan oleh istrinya. Sang istri duduk di bawah. Di lantai. Dengan jilbab warna abu-abu tua dan baju panjangnya yang berwarna hitam. Sang istri juga hanya bisa berkata satu dua kata. Lalu ikut sesenggukan.

Setelah tidak kerja Sumaryanto memilih menjaga kesehatan dengan bersepeda. Habis salat subuh dia selalu naik sepeda sejauh sekitar 20 km. Setiap hari. Lalu ke masjid. Mengaji. Pulang. Nonton TV.

Sumaryanto menonton saat anaknya bertanding di Paris. Nonton di TV. Di rumahnya di Gang Harapan. Bersama keluarga. Lewat live streaming Vidio.

Saat Veddriq dan delegasi Indonesia pulang ke Indonesia, mereka diterima Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta. Ayah, ibu, dan adik Veddriq dibiayai ke Jakarta. Ikut ke istana.

"Sudahkah dibicarakan untuk apa hadiah sebanyak Rp 6 miliar dari presiden?"

"Veddriq akan membangun fasilitas panjat tebing di Pontianak. Dia akan membina anak-anak muda untuk berprestasi di panjat tebing," ujar sang ayah.

"Veddriq juga akan membangun gym untuk masa depannya," tambahnya.

Waktu SMA Veddriq pernah membangun sarana panjat tebing. Mutunya darurat. Terbuat dari triplek. Dia beli sendiri triplek itu. Dia pasang sendiri.

Juara Olimpiade sudah berhasil diraih Veddriq Leonardo. Di usia 26 tahun. Yang belum bisa diraih adalah pasangan hidup. Penyebabnya sederhana: pacarnya...

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News