Nobar Bandung
Oleh: Dahlan Iskan
Kadang nama itu disebut lengkap. Lebih sering disebut nama panggilannya: C-Luo.
Panggilan C-Luo diciptakan agar orang Tiongkok keluar dari kesulitan akibat banyaknya orang yang bernama mirip Ronaldo.
Maka Ronaldinho di Tiongkok dipanggil Xiao Luo. Luo-muda. Sedang Ronaldo Luis Nazario de Lima dipanggil Da Luo. Luo-senior.
Anda pasti masih ingat siapa Ronaldo Luís Nazario de Lima. Saya tidak perlu menjelaskan siapa penyerang timnas Brasil itu.
Saya juga sudah biasa mendengar siapa yang dimaksud komentator dengan nama Mo Sa La He. Jangan Anda artikan tiap hurufnya. Biar perusuh Wilwa yang menjelaskan.
Anda pun bisa menebak: Mo Sa La He itu pasti Mohamad Salah-nya Liverpool.
Sayang yang kedua, saya keburu meninggalkan Fuqing. Kalau masih di Fuqing saya bisa nobar dengan para mahasiswa Indonesia di sana. Pasti seru.
Hari Minggu lalu saya kumpul dengan mereka. Makan siang bersama. Sekitar 30 orang mahasiswa hadir --lima di antara mereka pakai Jilbab.
Keinginan perusuh Disway agar saya nonton Timnas sepak bola bertanding lawan China di sana sulit dipenuhi. Saya harus terbang dulu ke Shanghai lalu ke Qingdao.
- Nasib Branko Ivankovic Setelah China Bungkam Timnas Indonesia, Aman dari Pemecatan?
- Apa Target Shin Tae Yong Setelah Timnas Indonesia Kalah Melawan China?
- Shin Tae Yong tak Menduga Gaya Bermain Tim China: Mereka Memainkan Taktik Klasik
- Tumbal Kekalahan Timnas Indonesia Melawan China
- Ternyata Begini Cara China Menumbangkan Timnas Indonesia
- Dalih Shin Tae Yong Setelah Timnas Indonesia Tumbang di Markas China