Nobel Perdamaian Milik Juru Damai Aceh
Sabtu, 11 Oktober 2008 – 10:57 WIB
OSLO - Tokoh mediator perdamaian Aceh Martti Ahtisaari dinobatkan sebagai pemenang Nobel Perdamaian kemarin. Panitia Nobel Norwegia memberikan penghargaan prestisius itu atas berbagai upaya pentingnya untuk mendamaikan konflik internasional selama tiga dekade terakhir. Indonesia juga turut merasakan karya Ahtisaari. Dialah yang menjadi "wasit" perundingan perdamaian antara Pemerintah Indonesia dan kelompok pemberontak Gerakan Aceh Merdeka (GAM) pada 2005 di Helsinki, ibu kota Finlandia. Perundingan itu akhirnya berujung kesepakatan damai kedua belah pihak setelah berkonflik selama 30 tahun. Terakhir dia memimpin perundingan antara Serbia dan Albania di Kosovo sebagai duta PBB.
Ahtisaari terpilih setelah menyisihkan 197 kandidat dari seluruh dunia, terbanyak sejak 2005. Sebagai pemenang, dia berhak atas hadiah uang USD 1,4 juta. "Apa yang dia (Ahtisaari) lakukan berkontribusi terhadap perdamaian dunia dan membentuk persaudaraan di antara bangsa-bangsa dalam semangat Alfred Nobel,'' kata panita penghargaan Nobel dalam pernyataan resminya.
Baca Juga:
Presiden Finlandia masa jabatan 1994-2000 itu memang berjasa besar memediatori berbagai perundingan damai di banyak pelosok dunia. Dari Namibia di bagian selatan Afrika sampai Kosovo di wilayah Balkan, Eropa.
Baca Juga:
OSLO - Tokoh mediator perdamaian Aceh Martti Ahtisaari dinobatkan sebagai pemenang Nobel Perdamaian kemarin. Panitia Nobel Norwegia memberikan penghargaan
BERITA TERKAIT
- Pesawat PSA Airlines dan Heli Militer Tabrakan di Udara, Donald Trump Murka
- Pengungsi Bikin Repot, Mesir Tolak Wacana Relokasi Warga Gaza
- Gerak Cepat, Malaysia & Jepang Berkolaborasi untuk Membangun Kembali Gaza
- Waka MPR Sebut Usulan Trump soal Relokasi Warga Gaza sebagai Upaya Pembersihan Etnis
- Hamas Anggap Pertukaran Tawanan dengan Israel Kemenangan Bersejarah
- Ancaman Trump Berhasil, Kolombia Turuti Kemauan AS soal Imigran Ilegal