Noerdin

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Noerdin
Alex Noerdin. Foto: Ricardo/JPNN.com

Dua nama elite Indonesia yang muncul dalam Panama Papers adalah Sandiaga Uno dan Erick Thohir. Dua-duanya sekarang menjadi anggota kabinet Jokowi.

Reaksi pemerintah sama saja terhadap dua laporan itu. Tidak ada tindak lanjut serius untuk menyelidiki kemungkinan tindak pidana keuangan seperti yang diungkap dalam laporan itu.

Empat orang elite itu sekarang memegang jabatan penting dalam kabinet Jokowi. Keempat orang itu juga diperkirakan akan memainkan peran strategis dalam pilpres 2024 mendatang.

Airlangga Hartarto sudah terang-terangan menunjukkan ambisinya untuk maju dalam kontestasi 2024. Sandiaga Uno diperkirakan akan menjadi salah satu calon potensial untuk menjadi presiden atau wakil presiden. Uno diperkirakan akan meneruskan ambisi yang gagal pada pilpres 2019 yang lalu.

Erick Thohir belum berani terang-terang menunjukkan syahwat politiknya. Beda dengan Sandi yang menjadi dewan pembina Partai Gerindra dan Airlangga yang ketua umum Golkar, Erick Thohir belum punyai partai resmi.

Namun, jabatannya yang sangat strategis sebagai menteri BUMN membuat Erick mempunyai posisi tawar yang kuat. Erick pun sudah mulai membangun brand dengan memanfaatkan otoritas dan jaringannya di BUMN.

Luhut tidak akan maju langsung berkontestasi. Namun, Luhut diprediksikan akan menjadi king maker yang punya pengaruh penting. Selama ini Luhut dikenal sebagai pendukung utama Jokowi dan berada di balik semua keputusan strategis Jokowi.

Posisinya yang sangat sentral dalam pemerintahan Jokowi membuat Luhut punya peran strategis dalam menentukan siapa yang bakal menjadi suksesor Jokowi. Luhut juga menjadi ketua dewan penasihat Golkar yang mempunyai pengaruh dan jaringan luas di partai itu.

Alex Noerdin yang selama ini dianggap sebagai salah satu orang kuat Golkar di daerah, akhirnya ambruk ditebang kasus koropsi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News