Nomaden Digital, Fenomena Baru Warga Asing di Bali

Ruang ini memiliki 300 hingga 470 anggota aktif pada waktu tertentu. Biayanya sekitar $ 300 sebulan atau $ 20 untuk satu hari.
Warga asal Amerika merupakan pengguna paling umum, disusul Australia, Inggris dan Jerman. Orang Indonesia berada di urutan keenam. Anggota umumnya bekerja untuk klien di negara asal mereka atau negara lain.
Michael Craig, seorang pengusaha asal Perth, mendirikan Dojo Bali dua tahun lalu, karena kecewa dengan perusahaan perangkat lunaknya sendiri.

Supplied: Dojo
"Saya bekerja banting tulang kemudian saya menutupnya karena stres. Saya datang ke Bali untuk gaya hidup yang lebih santai," kata Craig.
"Banyak orang meninggalkan negaranya karena mereka merasa seperti robot dalam cangkang kecil suatu perusahaan," ujarnya.
Bagi Michael Craig, mengejar gaya hidup nomad digital sebagian terkait urusan eksistensial.
"Bila Anda berhasil, lalu apa?" tanyanya.
- 'Nangis Senangis-nangisnya': Pengalaman Bernyanyi di Depan Paus Fransiskus
- Perjalanan Jorge Mario Bergoglio Menjadi Paus Fransiskus
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia