Nomaden Digital, Fenomena Baru Warga Asing di Bali
"Dari apa yang saya tahu dari orang yang datang ke tempat itu, lebih berupa mengubah hal yang penting bagi mereka. Mereka mendapatkan pengalaman dan mereka tidak perlu memiliki rumah dan mereka tidak membutuhkan materi," katanya.
"Akhirnya, saya pikir hal itu menyangkut kebebasan," ujar Michael Craig.
Di bawah sinar matahari
Rasa kebebasan inilah yang menarik perhatian Sarah Newland, ahli gizi berusia 37 tahun dari Torquay. Sarah meninggalkan klinik di Melbourne untuk didirikan di Bali, kebanyakan bekerja dengan ekspatriat lokal dan berkonsultasi dengan klien di luar negeri melalui Skype.
"Semua barang-barang materi itu tidak lagi menarik bagiku," katanya.
"Saya lebih suka kehidupan di bawah sinar matahari, melakukan apa yang saya sukai nyaris tanpa beban berat dan bebas," katanya.
"Sangat normal sekarang menjadi konsultan online untuk seseorang yang belum pernah Anda temui," katanya.
"Saya senang hidup di era dimana hal ini dimungkinkan karena saya pasti tidak suka terjebak di sebuah klinik di Melbourne," ujar Sarah Newland.
- Jumlah Penularan Kasus HMPV Terus Bertambah di Tiongkok, Virus Apa Ini?
- Dunia Hari Ini: Facebook dan Instagram Akan Berhenti Menggunakan Mesin Pengecek Fakta
- Dunia Hari Ini: PM Kanada Justin Trudeau Mundur karena Popularitasnya Menurun
- Program Makan Bergizi Gratis Diharapkan Menyasar Anak Indonesia di Pedalaman
- Dunia Hari Ini: Etihad Batal Lepas Landas di Melbourne karena Gangguan Teknis
- Kabar Australia: Sejumlah Hal yang Berubah di Negeri Kangguru pada 2025