Nomaden Digital, Fenomena Baru Warga Asing di Bali

"Dari apa yang saya tahu dari orang yang datang ke tempat itu, lebih berupa mengubah hal yang penting bagi mereka. Mereka mendapatkan pengalaman dan mereka tidak perlu memiliki rumah dan mereka tidak membutuhkan materi," katanya.
"Akhirnya, saya pikir hal itu menyangkut kebebasan," ujar Michael Craig.

Nat Kassel
Di bawah sinar matahari
Rasa kebebasan inilah yang menarik perhatian Sarah Newland, ahli gizi berusia 37 tahun dari Torquay. Sarah meninggalkan klinik di Melbourne untuk didirikan di Bali, kebanyakan bekerja dengan ekspatriat lokal dan berkonsultasi dengan klien di luar negeri melalui Skype.
"Semua barang-barang materi itu tidak lagi menarik bagiku," katanya.
"Saya lebih suka kehidupan di bawah sinar matahari, melakukan apa yang saya sukai nyaris tanpa beban berat dan bebas," katanya.
"Sangat normal sekarang menjadi konsultan online untuk seseorang yang belum pernah Anda temui," katanya.
"Saya senang hidup di era dimana hal ini dimungkinkan karena saya pasti tidak suka terjebak di sebuah klinik di Melbourne," ujar Sarah Newland.
- 'Nangis Senangis-nangisnya': Pengalaman Bernyanyi di Depan Paus Fransiskus
- Perjalanan Jorge Mario Bergoglio Menjadi Paus Fransiskus
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia