Nomaden Digital, Fenomena Baru Warga Asing di Bali

Pendiri proyek tersebut, Sean Nino, mendekati anggota Dojo untuk membantu membangun website, menyusun prosedur standar, membuat aplikasi dan penggalangan dana untuk proyek tersebut.
Menurut Michael Craig, ini merupakan bagian penting dari gaya hidup nomaden digital.
"Jika Anda berhasil dan punya waktu untuk berbagi, salurkan usaha Anda ke hal lain sehingga memiliki lebih banyak tujuan," jelasnya.
"Jangan merasa karena Anda berkulit putih, memiliki pendidikan dan punya laptop seharga $ 5000 kemudian berhak datang ke negara di mana warganya kurang beruntung dibanding Anda dan melibas semua orang," ujarnya.
"Ada banyak ketimpangan kesejahteraan dan saya pikir semua orang di sini melihat hal itu. Mereka melihatnya di seluruh dunia. Terjadi ketidakadilan," tambah Michael Craig.
Simak beritanya dalam Bahasa Inggris di sini.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia