Non-aktif, Antasari Minta KPK Tak Kendor
Minggu, 03 Mei 2009 – 18:12 WIB
JAKARTA - Ketua KPK Antasari Azhar boleh-boleh saja non-aktif karena harus berkonsentrasi pada kasus yang membelitnya terkait pembunuhan atas Dirut PT Rajawali Banjaran, Nasruddin Zulkarnain. Namun demikian antasari tetap meminta KPK yang kini dipimpin secara kolektif tetap kencang memberantas korupsi. Anatsari meminta pimpinan KPK lainnya agar kasus yang menyeretnya saat ini tidak mengganggu kinerja KPK. Sebab, KPK tetap harus eksis dan konsisten bekerja memberantas kasus-kasus korupsi yang sudah terprogram.
“Saya sebagai pejabat negara sedang menghadapi suatu kasus yang saya diminta sebagai saksi. Maka, untuk tidak mengganggu tugas-tugas maupun rencana starategis KPK, saya nyatakan pada empat komisioner wakil, bahwa saya mohon cuti. Dengan cuti itu, maka secara presidium pimpinan KPK sementara dijalankan empat wakil,” ungkap Antasari dalam jumpa pers, Minggu (3/5).
Meskipun ketua KPK tidak ada di tempat karena tengah cuti, Antasari mengisyaratkan bahwa KPK harus tetap kencang bersemangat. Ia menandaskan bahwa masyarakat bangsa Indonesia sampai saat ini berkomitmen dalam pemberantasan korupsi, untuk itu jangan melemah, hanya lantaran terjadinya masalah ini.
Baca Juga:
“Pemberantasan korupsi jangan berhenti, jangan kendor. Hal-hal yang sudah direncanakan terus jalan. Saya mengharapkan rekan-rekan di KPK tetap jalan. Begitu juga rekan-rekan di Kejaksaan Agung, Kepolisian bahwa korupsi adalah komitmen kita, baik langkah penindakan maupun pencegahan,” imbuh Antasari Azhar yang kemarin sempat dua kali mencium istrinya. (har/jpnn)
JAKARTA - Ketua KPK Antasari Azhar boleh-boleh saja non-aktif karena harus berkonsentrasi pada kasus yang membelitnya terkait pembunuhan atas Dirut
BERITA TERKAIT
- Kasus Polisi Tembak Polisi, AKP Dadang Iskandar Dipecat dari Polri
- BKN Ingatkan Mulai Hari Ini Cetak Kartu Peserta Seleksi PPPK 2024
- Dijatuhi Hukuman PTDH, AKP Dadang Iskandar Diam Saat Namanya Dipanggil
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti: Guru PPPK Bisa Mengajar di Sekolah Swasta Mulai 2025
- Budayawan Anggap Jokowi Merusak Peradaban Indonesia, Rakyat Perlu Bergerak
- Lemhannas Berharap Bisa Berkontribusi di Penyusunan Perencanaan Program Pembangunan Nasional