Nongol Porno
Oleh Dahlan Iskan

Hebatnya di saat tidak punya uang pun ia tetap tertawa. Dan tawanya itu tetap sama renyahnya.
JTO-lah yang tiga tahun lalu minta agar saya menulis secara rutin. Setidaknya seminggu sekali.
Ia-lah yang akan mengelola tulisan saya --di sela-sela mengurus Jagaters yang masih lebih banyak selanya. Tanpa mau dibayar. Asal saya mau menulis.
Ia bilang: kalau saja saya mau menulis itu sudah lebih dari dibayar. Lahirlah DI's Way.
Setahun lebih ia mengelola DI's Way --gratisan. Memanfaatkan server temannya --yang juga teman saya.
Saya pernah kirim uang padanya. Menjelang lebaran. Saya pikir ia perlu membelikan istrinya baju baru.
Setelah lebaran ia lapor: uang itu 95 persen habis dibagikan ke anak buahnya. Ia sendiri tidak mengambil sedikit pun. Sisa yang 5 persen akan dikembalikan ke saya.
Itulah cerita awal mula DI's Way. JTO-lah yang melahirkannya. Saya hanya jadi pekerjanya.