Nongol Porno

Oleh Dahlan Iskan

Nongol Porno
Foto: disway.id

"Sembilan puluh persen peserta ingin cara mereka masak bisa dilihat Bu Fatmah," ujar JTO. Maka harus diadakan seleksi.

Sekitar 50 peserta yang bisa dilihat langsung oleh Bu Fatmah --yang berarti juga bisa dilihat peserta yang lain. Bu Fatmah terus mengamati mereka dan memberikan komentar.

Tentu ada kekurangannya: Bu Fatmah tidak bisa mencicipi masakan mereka. Mungkin kelak --kalau Huawei sudah meluncurkan 10G.

Tentu tidak pernah ada adegan porno yang tiba-tiba nongol di wajan penggorengan acara ini. Atau gambar porno di tengah pizza atau rendang yang mereka demonstrasikan.

Adegan selonong itu pun sudah mulai dilupakan. Sudah tidak ada lagi yang membicarakan webinar dengan bonus adegan porno itu.

Peserta seminarnya sudah dewasa semua --termasuk dewasa teknologi. Dan lagi hari itu masih belum bulan puasa pula.

Kalau toh ada yang disesalkan dari penyelonongan video porno itu adalah adegannya. Laki-laki dengan laki-laki. Ada unsur menjijikkannya.

Ataukah itu diselundupkan oleh kelompok primasonri yang antigay? Yang sengaja ditongolkan di tengah wabah Covid-19? Untuk menguatkan pendapat mereka bahwa segala bencana itu akibat dari banyaknya gay?

Untung ada lelucon ini. Saya pun menjadi tahu: webmeeting ternyata beda dengan webinar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News