Nono Sampono: TNI Harus Siap Hadapi Kompetisi Global
Nono menilai, ancaman tidak hanya dalam bentuk fisik, tetapi juga ancaman nonfisik seperti penanaman nilai kehidupan asing yang bisa menjadi alat penghancur entitas sebuah peradaban bangsa.
"Untuk menghadapi perkembangan ancaman yang makin beragam, Indonesia perlu menata kembali kekuatannya. Dalam konteks pertahanan negara, permasalahan ini tidak cukup ditangani hanya dari aspek kekuatan utama militer saja," jelas Nono.
Untuk membangun ketahanan nasional setidaknya ada tiga pilar yang harus saling terkait yaitu pemerintahan, rakyat, dan militer.
Ketiganya dijalin dalam simpul untuk memperkuat sebuah negara.
“TNI khususnya TNI AL harus berbenah diri dan berubah menjadi lebih baik menuju TNI profesional untuk menjaga Pancasila dan keutuhan NKRI,” ujar Nono.
Lebih lanjut, Nono mengingatkan masih adanya gerakan radikalisme, terorisme serta intoleransi yang mengancam Pancasila dan keberadaan NKRI.
Sejak Indonesia merdeka, ideologi Pancasila dan NKRI selalu mendapat rongrongan baik dari dalam maupun dari luar.
“Indonesia masih mendapat ancaman serius berupa gerakan radikalisme, terorisme dan intoleransi. Kita harus waspada terhadap kegiatan yang berupaya meruntuhkan Pancasila sebagai ideologi negara dan mengganggu keberadaan NKRI,” pungkas Nono. (jpnn)
Wakil Ketua DPD RI Nono Sampono menginggatkan TNI harus mengikuti perkembangan teknologi yang sedang pesat saat ini.
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Tim Redaksi, Dedi Sofian
- Berkat Kekompakan TNI-Polri, Pengamanan Pilkada Siak Jadi Role Model di Riau
- Penanganan Pasien Diare dengan Syndromic Testing, Hasil Cepat & Akurat
- TNI Kerahkan Puluhan Ribu Prajurit Bantu Polri Jaga Keamanan Natal & Tahun Baru
- Songsong 2025, Ingram Micro Xvantage Luncurkan Platform Digital Berbasis AI
- DesktopIP Raih Penghargaan di APICTA Awards 2024
- Ini Lho Tampang Pengeroyok Anggota TNI Pratu Azis Purwanto