Nonton Dokumenter soal Kerusuhan Agama, Mahasiswa India Ditangkap Polisi

jpnn.com, DELHI - Sejumlah mahasiswa ditahan oleh polisi Delhi pada hari Rabu ketika mereka berkumpul untuk menonton dokumenter BBC tentang Perdana Menteri Narendra Modi yang dianggap pemerintah India sebagai film propaganda dan telah diblokir dari berbagai layanan media sosial.
Film dokumenter tersebut mempertanyakan kepemimpinan Modi selama kerusuhan mematikan di Gujarat dua dekade lalu.
Modi, yang mencalonkan diri untuk masa jabatan ketiga dalam pemilihan tahun depan, adalah menteri utama Gujarat pada Februari 2002 ketika sekelompok massa Muslim diduga membakar kereta yang membawa peziarah Hindu, memicu salah satu pertumpahan darah agama terburuk di India.
Dalam serangan pembalasan di seluruh negara bagian, setidaknya 1.000 orang tewas, kebanyakan Muslim.
Massa berkeliaran di jalanan selama berhari-hari, menargetkan kelompok minoritas. Aktivis menyebutkan jumlah korban sekitar 2.500, lebih dari dua kali lipat jumlah itu.
Modi membantah tuduhan bahwa dia tidak berbuat cukup untuk menghentikan kerusuhan, dan dia dinyatakan tak terlibat setelah melalui penyelidikan yang diawasi oleh Mahkamah Agung pada 2012.
Pemerintah mengatakan film dokumenter BBC "India: The Modi Question" yang dirilis minggu lalu adalah "bagian propaganda" yang bias dan telah memblokir pembagian klip apa pun darinya di media sosial.
Federasi Pelajar India (SFI) mengatakan pada hari Rabu bahwa pihaknya berencana untuk menayangkan film dokumenter tersebut di setiap negara bagian India.
Dokumenter tersebut mempertanyakan kepemimpinan Narendra Modi, PM India saat ini, selama konflik mematikan antara muslim dan hindu di Gujarat dua dekade lalu.
- Pelaku Pencurian HP Mahasiswa di Ogan Ilir Ditangkap
- Bahas Transmigrasi Patriot, Wamen Viva Yoga Dorong Mahasiswa Punya Jiwa Kewirausahaan
- 3 Mahasiswa di Pekanbaru Ditangkap Polisi Gegara Jadi Pengedar Narkoba
- Pencuri Motor Mahasiswa di Ogan Ilir Diringkus Polisi
- ELSA Bangun Kolaborasi Dunia Industri dan Akademik, Gelar Campus Visit ke Jogja
- Universitas Terbuka Luluskan 29 PMI di Korea Selatan