Noor Huda Ismail, Konsultan Sukses yang Berdayakan Para Napi Teroris
Urusi JI Hitam dan Abu-Abu, Bikin Tambak hingga E-Trading
Senin, 22 Maret 2010 – 01:22 WIB
Dengan kelebihan yang dimiliki, Noor lantas berupaya memberdayakan para eks napi teroris. Kali pertama yang dia lakukan adalah mendirikan sebuah yayasan yang dinamakan Yayasan Prasasti Perdamaian. Yayasan yang berdiri pada 2008 itu khusus bergerak di bidang rekonsialiasi. Yakni, merekonsiliasi para eks napi teroris dengan masyarakat agar bisa hidup normal, dan dengan pemerintah agar tak terus-menerus dicurigai.
Noor juga mendirikan unit-unit usaha bagi sejumlah ikhwan Jamaah Islamiyah (JI). Yang paling besar adalah tambak udang seluas tiga hektare di sebuah desa di Kendal, Jawa Tengah. Lalu, sebuah usaha garmen menengah di Solo dan sebuah rental mobil di Jakarta. Semuanya dikelola para mantan napi kasus terorisme. "Tapi, mohon maaf, saya belum bisa menyebutkan nama-nama pengelolanya," urainya.
Sejumlah usaha modal kecil juga dibuat Noor bagi para ikhwan. Yang juga menarik, beberapa ikhwan binaannya sekarang jago e-trading. "Padahal, ini adalah kerja yang sangat kapitalis dan Barat. Tapi, mau bagaimana lagi? Kehidupan terus berjalan dan mereka butuh uang untuk tetap hidup. Dan, bukankah e-trading masih lebih halal ketimbang korupsi dan mencuri," paparnya.
Noor kemudian menunjukkan SMS dari seorang ikhwan binaannya yang baru saja menang USD 500 dua hari lalu. "Padahal, saya modali hanya USD 500," tuturnya.
Pekerjaan Noor Huda Ismail sebagai konsultan di sejumlah perusahaan PMA (penanaman modal asing) sebenarnya sudah sangat mapan. Tapi, dia tak puas
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408