Noor Huda Ismail, Konsultan Sukses yang Berdayakan Para Napi Teroris
Urusi JI Hitam dan Abu-Abu, Bikin Tambak hingga E-Trading
Senin, 22 Maret 2010 – 01:22 WIB
Setelah sekolah di Inggris dan menjadi konsultan PMA yang lumayan sukses, Noor membaktikan hidupnya untuk mengurus proses rekonsiliasi tersebut. Datang lagi ke komunitas lama dan berusaha mengajak kawan-kawannya untuk kembali hidup baru. Namun, tak mudah baginya untuk bisa masuk kembali. "Saya sudah dicurigai, baik oleh kalangan ikhwan sendiri dan aparat pemerintahan," ucapnya.
Dia kemudian meminjam istilah yang dipakai Urwah (tersangka terorisme yang ditembak mati pertengahan 2009 lalu, Red) untuk menjelaskan soal "demografi" politik para mantan napi kasus terorisme. Urwah menggolongkannya menjadi tiga, yakni JI hitam, JI abu-abu, dan JI putih.
JI hitam adalah sebutan Urwah untuk anggota JI yang mengubah kehidupannya dan sering menerima santunan dari polisi. JI abu-abu adalah anggota JI yang kadang berhubungan dengan orang luar, namun masih menyimpan ideologi. JI putih adalah JI dengan garis lama, tidak berubah keyakinannya sedikit pun.
Nah, Noor Huda mengatakan bahwa dirinya ingin mengurusi JI hitam dan JI abu-abu saja. "Dua golongan inilah yang masih menginginkan kehidupan baru. Soal JI putih, bila dia menginginkan kehidupan baru, saya mau-mau saja. Tapi, mereka yang sulit percaya kepada saya," ucapnya.
Pekerjaan Noor Huda Ismail sebagai konsultan di sejumlah perusahaan PMA (penanaman modal asing) sebenarnya sudah sangat mapan. Tapi, dia tak puas
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408