Noordin Diduga Tokoh Fiktif
Senin, 10 Agustus 2009 – 17:45 WIB
Dijelaskan Erlangga, jenis aksi teroris murni biasanya dimainkan dengan tingkat kecanggihan yang tinggi, termasuk target pengeboman juga bukan sembarangan. Aksi teror yang murni merupakan bentuk gerakan radikal, yang merupakan simbol perlawanan terhadap situasi ketidakadilan yang ada. Dalam konteks sekarang, aksi teror yang murni diarahkan untuk melawan arogansi Amerika Serikat.
"Jadi, sasaran aksi teroris murni itu bersifat global, yakni AS dan para sekutunya, termasuk Inggris dan Australia. Pertanyaan saya, apakah JW Marriott dan Ritz Carlton merepresentasikan kekuatan AS dan sekutunya itu? Saya kira kedua sasaran itu terlalu kecil untuk bisa merepresentasikan kekuatan AS," ucap Erlangga.
Dengan demikian, apakah dalang dari aksi teror bermuatan politik berhasil mencapai tujuannya, terlihat dari pemberitaan media massa terutama sebuah TV swasta yang gencar memberitakan aksi penggerebekan di Temanggung itu? Erlangga tidak menjawab tegas. Dia hanya menyebutkan, pemberitaan dari sebuah TV swasta terhadap penggerebakan itu menunjukkan TV tersebut lebih menonjolkan fungsi entertaiment-nya, dibanding fungsi kontrol dan pendidikan kepada masyarakat. "Masyarakat tidak diajari adanya kemungkinan-kemungkinan lain di balik aksi penggerebekan itu," ulasnya. (sam/JPNN)
JAKARTA -- Ada dugaan kuat, gembong teroris Noordin M Top sebenarnya tidak ada, alias fiktif. Itulah sebabnya, hingga saat ini Noordin yang disebut-sebut
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Pekan TV Fujian dan MNC Jalin Kerja Sama, Siap Perkenalkan Budaya Quanzhou di Tanah Air
- Jebolan Indonesian Idol Ini Bakal Sepanggung Lagi di Malam Puncak Ulang Tahun MNC Group
- Terima Aspirasi Aliansi Pejuang Seleksi CPNS 2024, Paul Finsen Mayor Berharap Prabowo Turun Tangan
- Heru B. Wasesa dan Tim Gali Fakta Sejarah Nusantara dari Perspektif Eropa
- BPKP Usulkan Rancangan Kebijakan MRPN Lingkup Pemerintah Daerah
- Eks Tim Mawar Kenang Presiden Prabowo yang Rela Korbankan Diri demi TNI