Noordin Harus Ditangkap Hidup-hidup
Rabu, 12 Agustus 2009 – 13:46 WIB
JAKARTA - Dalam keterangan pers yang dimulai pukul 09.10 Wib di di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (12/8), Ketua Disaster Victim Identification (DVI) Polri, Brigjen Eddy Suparwoko juga menjelaskan hasil identifikasi dua jasad anak buah Noordin yang digerebek di Jati Asih, Bekasi, Sabtu (8/8). Dipastikan, keduanya adalah jasad Eko Joko Sarjono dan Air Setiawan. Keduanya ditembak mati oleh anggota Densus 88. Amir Abdillah ditangkap hidup-hidup, sedang Ahmad Ferry berhasil kabur. Amir pula yang ngoceh mengenai rencana peledakan bom di Cikeas. Nanan mengingatkan seluruh elemen masyarakat untuk terus waspada dan tidak hanya terfokus kepada sosok Noordin. Pasalnya, sudah terbukti pria berkebangsaan Malaysia itu mampu melakukan kaderisasi secara sistematis. "Mari kita waspadai orang-orang hasil rekrutmen Noordin M Top," ajak Nanan. Secara terpisah, Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri mengatakan, hingga saat ini anak buahnya terus memburu Noordin dan para pengikutnya. "Mari kita daokan bersama, semoga anak-anak di lapangan segera bisa menangkap Noordin dan yang lainnya," ujar Bambang.
Sedang Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Nanan Soekarna menegaskan, pada prinsipnya aparat kepolisian ingin menangkap hidup-hidup Noordin dan seluruh anak buahnya. Ini penting agar bisa diungkap jaringannya secara tuntas.
Baca Juga:
"Tapi jika tak mungkin lagi, ya kita tindak tegas (tembak mati, red)," ujar Nanan. Mantan Kapolda Sumut dan Kalimantan Barat itu menyebutkan, jumlah teroris yang ditangkap hidup-hidup tetap lebih banyak dibanding yang dtembak mati. Sebanyak 437 orang sudah divonis di pengadilan.
Baca Juga:
JAKARTA - Dalam keterangan pers yang dimulai pukul 09.10 Wib di di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (12/8), Ketua Disaster Victim Identification
BERITA TERKAIT
- Pertamina Patra Niaga Uji Penggunaan Bioethanol E10 Bersama Toyota dan TRAC
- Polisi yang Ditembak Mati Rekan Sendiri Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta dari Kapolri
- Sekte Indonesia Emas Dideklarasikan Untuk Mewujudkan Perubahan Sosial
- PFM Tegaskan Ada 15 Kementerian dan 28 Badan Teknis yang Perlu Diawasi
- Unilever Sebut Inklusi, Kesetaraan, dan Keragaman Kunci Bisnis Berkelanjutan
- Kapolri Ajak Pemuda Muhammadiyah Berantas Judi Online & Polarisasi Pilkada Serentak