Noordin M. Top, Putra Juragan Sawit yang Dikenal Santun (1)
Fasih Berbahasa Jawa, Gampang Curi Simpati
Kamis, 13 Agustus 2009 – 06:46 WIB
Dia yakin budaya dan tradisi Jawa di Pontian membuat Noordin mudah beradaptasi dan tinggal di Jawa. Apalagi, kata dia, Noordin dikenal santun dan mudah merebut simpati. "Perjuangan dia saya tak ada comment. Tapi, soal sosok dia, saya paham betul bahwa dia orang baik-baik," kata Husin dalam bahasa Jawa.
Said, warga Pontian yang lain, mengaku sudah banyak lupa dengan sosok Noordin. Namun, dia sedikit ingat tentang ciri-ciri fisik buron polisi nomor satu itu. Kulit sawo matang dan tinggi besar. "Kira-kira 180 cm lah tingginya. Dulu dia agak kekar juga. Sekarang tak tau lah, bisa juga dia jadi kurus karena dikejar polis Indon (polisi Indonesia, Red)," kata pria 55 tahun itu.
Dalam daftar most wanted di situs FBI tidak dijelaskan ciri-ciri fisik Noordin. Situs tersebut hanya memajang foto Noordin, tempat, dan tanggal lahirnya. Sejumlah item seperti warna rambut, tinggi, berat badan, dan warna mata hanya ditulis unknown. "Yang pasti, dia berkacamata karena memang sejak sekolah penglihatannya minus. Tapi, sekarang bisa disiasati dengan contact lens," kata Said.
Tetangga dan teman-teman kecil Noordin rata-rata punya pengetahuan umum dan teknologi cukup. Sebab, warga Pontian mudah mengakses informasi. Tak jauh dari rumah Noordin terdapat perpustakaan desa yang didirikan pemerintah setempat. "Kami ini rata-rata berkebun sawit, jadi lebih banyak waktu luang. Itu kami manfaatkan untuk membaca dan mengaji," kata Said.
Buruan polisi, Noordin M. Top, masih berkeliaran. Banyak yang menyangka warga Malaysia tersebut berbicara dengan logat Melayu. Padahal, Noordin fasih
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408