Noordin M. Top, Putra Juragan Sawit yang Dikenal Santun (1)
Fasih Berbahasa Jawa, Gampang Curi Simpati
Kamis, 13 Agustus 2009 – 06:46 WIB
Husin menolak tegas pandangan bahwa pendidikan agama di Pontian berpotensi membentuk Islam garis keras. Dia menegaskan, Islam yang berkembang dan diajarkan di Pontian layaknya Islam kebanyakan. "Warga keturunan Jawa di Pontian lazim ikut aliran Ahlussunah wal Jamaah dan bermazhab Syafi?i," katanya. "Kalau Noordin itu kami sebut di sini aliran tabligh. Dia pun belajar itu setelah di luar Pontian," lanjutnya.
Selepas pendidikan menengah, Noordin menempuh pendidikan di Universiti Technology Malaysia (UTM). Di sanalah dia berkenalan dengan Dr Azhari Husin. Keduanya, meski berbeda angkatan, sama-sama alumnus UTM.
Noordin merupakan mahasiswa yang cukup cerdas sehingga didaulat menjadi pensyarah alias dosen. Disebut-sebut bahwa almarhum Dr Azhari lah yang merekrut Noordin dan mendidiknya menjadi radikal. Noordin menjadi salah satu tokoh di jajaran top pimpinan Mantiqi I Jamaah Islamiyah (JI) yang beroperasi untuk wilayah Malaysia dan Singapura. Dia dituding berada di balik pembantaian dan banjir darah akibat serangan bom di sejumah tempat di Indonesia pada 2002-2009. (*/bersambung/cfu)
Buruan polisi, Noordin M. Top, masih berkeliaran. Banyak yang menyangka warga Malaysia tersebut berbicara dengan logat Melayu. Padahal, Noordin fasih
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408