Noordin Sengaja Umpankan Boim
Ingin Lihat Metode dan Kemampuan Asli Densus 88
Kamis, 13 Agustus 2009 – 07:43 WIB
"Orang-orang baru ini bersenjata. Mereka sudah sangat faham metode pengendusan Densus dan berlindung menggunakan simpatisan-simpatisan lugu," katanya. Salah satu pelapis Noordin adalah Taufik alias Muhammad Azzam, yang pernah juga terdeteksi di Poso, Sulawesi Tengah tahun 2006-2007. Selain itu, ada nama Baridin, alumnus Afghanistan yang lolos saat disergap di Cilacap Juni lalu. "Yang lain adalah nama lama yakni Tedi alias Reno alias Mubarok. Kita belum punya fotonya, belum punya sidik jarinya, dan belum punya sampel pembanding dna-nya," kata alumnus Akpol 1992 itu.
Menurut dia, simpatisan lugu yang digunakan untuk berlindung Noordin adalah orang-orang yang selama ini pernah berurusan dan mempunyai dendam terhadap polisi khususnya Densus 88. "Itu bisa siapa saja. Ratusan jumlahnya," katanya. Orang-orang itu adalah mereka yang pernah diperiksa dalam berbagai kasus terorisme sejak 2000. "Juga bisa keluarganya. Seperti Moh Djahri yang tiba-tiba diinapi Ibrohim," ujarnya.
Hubungan kekerabatan memang menjadi sarana berlindung paling aman. "Kalau ada tamu dibawa oleh saudara sendiri tentu tidak curiga dan sungkan untuk menolak," katanya.
Dikonfirmasi soal pengejaran, Kadivhumas Mabes Polri Irjen Nanan Soekarna hanya menjelaskan kalau tim masih di lapangan. "Yang terlibat di bom Marriott belum tuntas semua. Masih ada yang kita buru," kata mantan Kapolda Sumatera Utara itu.
JAKARTA - Lelucon yang menyebut Noordin melihat TV One saat penggerebegan terbukti. Bahkan, Ibrohim yang tewas di rumah Moh Djahri sengaja diumpankan
BERITA TERKAIT
- IMDE Gelar Kuliah Umum Bertema Tips dan Trik Wawancara Tokoh
- KPK Lanjutkan Penyidikan Kepada Karna Suswandi
- Kementerian LH Tutup Pembuangan Sampah Ilegal di Bekasi
- LBH Semarang Sebut Penembakan Sewenang-wenang oleh Polisi Tidak Bisa Dibenarkan apa pun Alasannya
- Kasus Polisi Tembak Polisi, AKP Dadang Iskandar Dipecat dari Polri
- BKN Ingatkan Mulai Hari Ini Cetak Kartu Peserta Seleksi PPPK 2024