Novak Djokovic Kesal Karena Ayahnya Tak Hadir Saat Ia Menang Australia Open
Gugup dengan sambutan Australia
Novak mengaku dirinya merasa gugup dengan sambutan yang akan dia terima di Australia setelah dia dideportasi dari Australia tahun lalu.
Ia juga menghadapi tantangan untuk mengatasi cedera yang dibawanya ke turnamen tahun ini, meski mengatakan kondisinya membaik jelang putaran keempat.
Petenis berusia 35 tahun ini merasakan "kebanggaan dan kepuasan yang besar" setelah memenangkan kejuaraan besar lainnya, karena dia sempat ragu apakah bisa menang saat persiapan menuju Australia Open.
"Diperlukan energi mental yang sangat besar untuk tetap hadir, tetap fokus, menjalani hari demi hari, dan benar-benar melihat seberapa jauh saya bisa melangkah," katanya.
"Ini masalah bertahan hidup di setiap pertandingan, mencoba melangkah ke babak berikutnya,"
Dalam pertandingan semalam, Novak asal Serbia mengalahkan unggulan ketiga dunia Stefanos Tsitsipas asal Yunani, sekaligus memenangkan turnamen ini di Melboruen untuk ke-10 kalinya, dan merupakan gelar utama ke-22 serta merebut kembali posisi teratas di peringkat dunia.
Stefanos mengaku kagum dengan kemampuan Novak mengesampingkan gangguan yang dia hadapi.
Kemenangan Novak atas Stefanos membuat dia kini duduk berdampingan dengan rival lamanya Rafael Nadal dengan 22 gelar tunggal utama, yang merupakan rekor dunia untuk petenis putra.
Ayah Novak Djokovic memutuskan untuk tidak hadir melihat putranya bermain dan menang di babak final Australia Open, setelah ia mendapat sorotan membawa bendera Rusia bergambar Vladimir Putin
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata