Noval Tinggalkan Dunia Malam, Nanda Ingin Balas Dendam
Rabu, 01 Mei 2013 – 05:39 WIB

DARI MIMPI: Nanda Okkyanti bersama siswa SD Kristen Mahaleta di Pulau Sermata. F-RUKIN FIRDA/JAWA POS/JPNN
Prestasi itu pula yang membuat dia sering ditanggap tampil di kafe-kafe dan hotel-hotel. Dalam waktu singkat, Noval akrab dengan gemerlap panggung dan kehidupan malam. "Mau tidak mau kuliah pun terganggu," kata sarjana pendidikan sendratasik (seni drama, tari, dan musik) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) itu.
Tapi, kini dunia hiburan tersebut harus ditinggalkan. Minimal untuk sementara waktu. Sebab, sejak Oktober 2012 Noval mengabdikan diri menjadi guru di SMA Negeri I Tepa, Pulau Babar, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD). Pulau itu berhadapan langsung dengan Benua Australia. Pulau kecil tersebut hanya bisa didatangi dengan alat transportasi laut selama berhari-hari.
"Meski berada di pulau terpencil, saya merasakan kenikmatan batin saat mengajar," kata pemuda 24 tahun itu.
Kalau dulu saat malam tampil di kafe atau pub, kini Noval menghabiskan waktu malam untuk memberikan pelajaran tambahan kepada siswa-siswinya. Atau, dia mengajar anak-anak membaca Alquran di masjid satu-satunya di pulau itu.
RATUSAN calon guru dari Surabaya rela mengabdikan diri di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal. Inilah catatan wartawan Jawa Pos RUKIN FIRDA
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu