Noval Tinggalkan Dunia Malam, Nanda Ingin Balas Dendam
Rabu, 01 Mei 2013 – 05:39 WIB

DARI MIMPI: Nanda Okkyanti bersama siswa SD Kristen Mahaleta di Pulau Sermata. F-RUKIN FIRDA/JAWA POS/JPNN
"Saya merasakan kedamaian saat berbagi ilmu," kata Noval yang pernah masuk 50 besar Indonesia Idol Regional Surabaya tersebut.
Kehidupan pribadinya berubah total setelah Noval bergabung dalam program SM-3T (sarjana mendidik di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal). Program Kemendikbud tersebut dijalankan almamaternya, Unesa.
Meski bertekad mengabdikan diri sebagai pendidik di daerah terpencil, Noval sempat cultural shock. Itu terjadi ketika dia baru menginjakkan kaki di pulau berpenduduk 8.640 jiwa (berdasar sensus 2010) itu. Dia seperti lahir kembali. Semua yang dilihatnya sangat berbeda dan bertolak belakang dengan kehidupannya di Surabaya sebelumnya. "Perasaan saya bercampur antara kagum dan takut," kenangnya.
Satu jam pertama di pulau itu membuat semangatnya luruh. Noval sempat ragu untuk menjalani program menjadi guru selama setahun itu. Namun, kondisi pendidikan di tempatnya mengabdi membuatnya prihatin. Sebab, tak banyak guru yang mau ditugaskan di pulau tersebut. Kalau toh ada yang mau, mereka umumnya dipaksakan. Mereka hanya lulusan SMA dan dipaksa menjadi guru SD atau SMP.
RATUSAN calon guru dari Surabaya rela mengabdikan diri di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal. Inilah catatan wartawan Jawa Pos RUKIN FIRDA
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu