Noval Tinggalkan Dunia Malam, Nanda Ingin Balas Dendam
Rabu, 01 Mei 2013 – 05:39 WIB
Olok-olok tersebut begitu membekas di hati dan memorinya. Karena itu, dia ingin membuktikan bahwa cemoohan tersebut salah besar. Selain itu, dia sudah lama memimpikan untuk bisa menjadi pendidik di SD terpencil. "Rasanya wow banget bisa menjadi guru di pedalaman seperti ini," tambahnya.
Nanda sangat bersyukur karena mimpinya terwujud. Dia bertugas di pulau terpencil dan terisolasi, namun memiliki kondisi alam yang begitu elok. "Allah mendengar khayalan saya," kata perempuan penggemar dunia fotografi tersebut.
Ketika mendengar adanya program tersebut kali pertama, Nanda sempat ragu. Pasalnya, saat itu dia masih belum menyelesaikan kuliah. Namun, berkat olok-olokan teman-temannya itulah, dia jadi terpacu untuk menyelesaikan kuliah agar bisa mengikuti program tersebut.
"Sampai saat ini saya masih seperti mimpi, menjadi guru bagi anak-anak di daerah terpencil. Anak-anak hitam manis berambut keriting seperti saya," papar Nanda yang memang berambut keriting dan berkulit agak gelap itu.
RATUSAN calon guru dari Surabaya rela mengabdikan diri di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal. Inilah catatan wartawan Jawa Pos RUKIN FIRDA
BERITA TERKAIT
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala