Noval Tinggalkan Dunia Malam, Nanda Ingin Balas Dendam
Rabu, 01 Mei 2013 – 05:39 WIB

DARI MIMPI: Nanda Okkyanti bersama siswa SD Kristen Mahaleta di Pulau Sermata. F-RUKIN FIRDA/JAWA POS/JPNN
Meski warga menyambut dengan sukacita, ada pula yang kecewa. Yakni, warga di Pulau Marsella. Pulau itu termasuk menjadi salah satu daerah tujuan program di Kabupaten MBD. Pulau lainnya adalah Babar, Madona Hyera, Moa Lakor, dan Wetar. Program SM-3T Unesa menyiapkan 31 sarjana yang akan diterjunkan di pulau-pulau tersebut.
Namun, karena sulitnya koordinasi dengan Pemkab MBD, Unesa sebagai penyelenggara memutuskan hanya menempatkan para sarjana di Babar dan Mdona Hyera. Mereka yang semula ditempatkan di pulau lain dipindah ke dua lokasi tersebut. Termasuk, Noval dan Romlah, alumnus PGSD Unesa.
Semula Romlah ditempatkan di Pulau Marsella. Ketika kapal yang ditumpangi Romlah sandar di Tepa untuk menurunkan peserta yang bertugas di Babar, seorang bapak naik ke kapal. Lelaki berjaket lusuh dan bertopi tersebut ternyata kepala SD yang ditugasi menjemput guru-guru SM-3T yang bertugas di Pulau Marsella. "Saya ke sini untuk menjemput Ibu Guru Romlah," teriak lelaki itu seperti ditirukan Romlah.
Persoalannya, karena alasan koordinasi yang buntu dengan pihak Pemkab MBD, Romlah tak jadi ditempatkan di Pulau Marsella. Namun, informasi itu ternyata tak sampai di telinga warga Marsella.
RATUSAN calon guru dari Surabaya rela mengabdikan diri di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal. Inilah catatan wartawan Jawa Pos RUKIN FIRDA
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu