Noval Tinggalkan Dunia Malam, Nanda Ingin Balas Dendam

Noval Tinggalkan Dunia Malam, Nanda Ingin Balas Dendam
DARI MIMPI: Nanda Okkyanti bersama siswa SD Kristen Mahaleta di Pulau Sermata. F-RUKIN FIRDA/JAWA POS/JPNN
Meski warga menyambut dengan sukacita, ada pula yang kecewa. Yakni, warga di Pulau Marsella. Pulau itu termasuk menjadi salah satu daerah tujuan program di Kabupaten MBD. Pulau lainnya adalah Babar, Madona Hyera, Moa Lakor, dan Wetar. Program SM-3T Unesa menyiapkan 31 sarjana yang akan diterjunkan di pulau-pulau tersebut.

  

Namun, karena sulitnya koordinasi dengan Pemkab MBD, Unesa sebagai penyelenggara memutuskan hanya menempatkan para sarjana di Babar dan Mdona Hyera. Mereka yang semula ditempatkan di pulau lain dipindah ke dua lokasi tersebut. Termasuk, Noval dan Romlah, alumnus PGSD Unesa.

  

Semula Romlah ditempatkan di Pulau Marsella. Ketika kapal yang ditumpangi Romlah sandar di Tepa untuk menurunkan peserta yang bertugas di Babar, seorang bapak naik ke kapal. Lelaki berjaket lusuh dan bertopi tersebut ternyata kepala SD yang ditugasi menjemput guru-guru SM-3T yang bertugas di Pulau Marsella. "Saya ke sini untuk menjemput Ibu Guru Romlah," teriak lelaki itu seperti ditirukan Romlah.

  

Persoalannya, karena alasan koordinasi yang buntu dengan pihak Pemkab MBD, Romlah tak jadi ditempatkan di Pulau Marsella. Namun, informasi itu ternyata tak sampai di telinga warga Marsella.

  

RATUSAN calon guru dari Surabaya rela mengabdikan diri di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal. Inilah catatan wartawan Jawa Pos RUKIN FIRDA

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News