Novanto Angkat Orang Kontroversial, Ini Kata Psikolog Politik

jpnn.com - JAKARTA – Psikolog politik dari Universitas Indonesia (UI), Hamdi Muluk menilai Ketua Umum Partai Golkar, Setya Novanto butuh pengurus yang loyal dan bisa bekerja sama untuk memastikan roda partai berlambang pohon beringin ini bisa berjalan baik.
Menurut Hamdi, munculnya sejumlah nama yang dinilai publik sangat kontroversial bisa jadi lain di mata Novanto. Mantan Ketua DPR itu bisa jadi membutuhkan orang-orang itu karena merasa sudah dekat, loyal dan secara ekonomi bisa membantu keuangan partai.
“Saya melihat, yang diangkat menjadi pengurus Partai Golkar itu teman-teman yang setia, yang loyal dengan Setya Novanto. Tentu juga mereka yang memiliki dana untuk membantu keuangan partai," kata Hamdi, menjawab pertanyaan wartawan, di Jakarta, Selasa (31/5).
Setelah susunan nama pengurus Partai Golkar beredar di media massa lanjutnya, memang muncul kritik dari publik karena ada nama yang bermasalah secara hukum dan etika. Bahkan publik turut menghakimi bahwa citra Partai Golkar akan hancur ke depannya.
“Tetapi bagi saya, soal citra bukan sesuatu yang krusial banget, karena itu bisa berubah. Dan tuduhan bahwa dampak citra Golkar akan hancur juga harus bisa dibuktikan, apakah betul perolehan suara Golkar pada pemilu nanti akan melorot? Kita juga tidak tahu. Bisa jadi sebaliknya,” ujarnya.
Yang pasti, kata dia, saat ini Novanto butuh tim yang solid dan loyal. "Tidak masalah jika ia mengangkat teman dekat yang setia, yang juga mau membantu kebutuhan operasional partai," pungkasnya.(fas/jpnn)
JAKARTA – Psikolog politik dari Universitas Indonesia (UI), Hamdi Muluk menilai Ketua Umum Partai Golkar, Setya Novanto butuh pengurus yang
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gibran Buat Konten Bonus Demografi, Deddy PDIP: Jangan Banyak Bikin Video, Kerja Saja
- Menteri Kabinet Merah Putih Temui Jokowi, Ketua DPR Merespons Begini
- TNI AL Menggagalkan Penyelundupan 7 Calon PMI Ilegal ke Malaysia
- Peserta Sespimmen Menghadap Jokowi, Pengamat Singgung Dugaan Keterlibatan Polisi Pada Pilpres 2024
- Dinkes Jabar Sebut Program Cek Kesehatan Gratis Sepi Peminat
- Transaksi Dana Dugaan Korupsi 2024 Capai Rp 984 T, Sahroni: Lacak dan Sita!