Novanto Ditahan, Banyak Orang tak Bisa Tidur Nyenyak
jpnn.com, JAKARTA - Banyak pihak diduga senang dengan langkah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menahan Ketua Umum DPP Partai Golkar Setya Novanto.
Namun di sisi lain, banyak juga yang diprediksi bakal tidak bisa tidur nyenyak. Yaitu orang-orang yang terkait dengan kasus e-KTP maupun kasus-kasus lain yang memiliki kaitan dengan Novanto.
"Orang-orang ini sepertinya bakal tidak bisa tidur nyenyak, jantung bergedub kencang. Jiwa mereka menjadi resah dan gelisah," ujar pemerhati sosial politik Afriadi Ajo di Jakarta, Senin (20/11).
Afriadi bahkan memperkirakan jagat politik nasional akan berguncang, jika Novanto pada akhirnya mengakui terlibat dan “bernyanyi” menyebut siapa saja yang terkait dengan proyek-proyek yang dikawalnya dan disangka melanggar hukum selama ini.
Karena dari sejumlah fakta yang mengemuka, kasus e-KTP kata Afriadi, terkesan merupakan korupsi berjamaah. Melibatkan sejumlah unsur mulai dari oknum pengusaha, oknum politikus dan oknum pejabat tinggi.
"Nama-nama yang pernah disebut dan dipanggil dalam pemeriksaan korupsi e-KTP di antaranya Agus Martowardoro, Sri Mulyani, Yasonna Laoly, Ganjar Pranowo, dan Olly Dondokambey," katanya.
Fakta lain, kasus e-KTP kata Afriadi, bergulir pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Berdasarkan kicauan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Nazaruddin, proyek tersebut diatur sedemikian rupa.
Jagat politik nasional akan berguncang, jika Setya Novanto akhirnya mengakui dan menyebut siapa saja yang terlibat.
- Jokowi Tanggapi Pernyataan Eks Ketua KPK Agus Rahardjo soal Kasus Setnov
- Jokowi Mempertanyakan Maksud Pernyataan Agus Rahardjo
- Menduga Pernyataan Agus Rahardjo soal Perintah Jokowi di Kasus Setnov, Antara Kontroversi dan Agenda Politik
- Praktisi Hukum Sebut Pernyataan Agus Rahardjo Tendensius dan Bernuansa Politis
- Isu Jokowi Pernah Minta Kasus Setnov Dihentikan, Awiek PPP Mengaku Semua Pihak Kaget
- Alexander Sebut Arahan Jokowi untuk Hentikan Kasus Setnov Ditolak Pimpinan KPK