Novanto Merasa Punya Hak Imunitas, Zul: KPK Punya Standar
jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPR Setya Novanto tidak memenuhi panggilan KPK untuk diperiksa sebagai saksi kasus korupsi e-KTP dengan alasan anggota parlemen punya hak imunitas.
Setya Novanto juga berdalih KPK harus mengantongi izin presiden sebelum memeriksa anggota DPR.
Ketua MPR Zulkifli Hasan mengatakan, KPK tentu sudah punya standar tersendiri dalam melakukan proses hukum. Karena itu, dia menyerahkan persoalan penolakan Novanto itu kepada KPK.
“Ya makanya, kan KPK sudah punya standar. Hukum ada aturannya, ya silakan sesuai proses hukum yang berlaku,” kata Zulkifli di gedung DPR, Jakarta, Senin (13/11).
Lebih lanjut Zulkifli mengatakan, Novanto juga sudah menyatakan akan mengikuti semua proses hukum yang berlaku.
Zulkifli menegaskan, proses hukum harus berjalan secara adil. “Dan hukum harus adil terhadap siapa pun,” tegas ketua umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini.
Sebelumnya, pengacara Novanto, Fredrich Yunadi mengatakan, kliennya mempunyai hak imunitas sebagai anggota DPR. Hal itu diatur pasal 20 A UUD NRI 1945.
Bahkan, kata Fredrich, putusan Mahkamah Konstitusi juga menyatakan pemeriksaan anggota DPR harus seizin presiden. (boy/jpnn)
Ketua MPR Zulkifli Hasan mengatakan, KPK tentu sudah punya standar tersendiri dalam melakukan proses hukum, termasuk terhadap Setya Novanto.
- Jokowi Tanggapi Pernyataan Eks Ketua KPK Agus Rahardjo soal Kasus Setnov
- Jokowi Mempertanyakan Maksud Pernyataan Agus Rahardjo
- Menduga Pernyataan Agus Rahardjo soal Perintah Jokowi di Kasus Setnov, Antara Kontroversi dan Agenda Politik
- Praktisi Hukum Sebut Pernyataan Agus Rahardjo Tendensius dan Bernuansa Politis
- Isu Jokowi Pernah Minta Kasus Setnov Dihentikan, Awiek PPP Mengaku Semua Pihak Kaget
- Alexander Sebut Arahan Jokowi untuk Hentikan Kasus Setnov Ditolak Pimpinan KPK