Novanto Ulangi Strategi saat Terjerat Papa Minta Saham
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus mengatakan, pengunduran diri Setya Novanto dan penunjukan Aziz Syamsuddin sebagai ketua DPR sudah sangat terlambat.
“Keputusan tersebut sesungguhnya tidak punya makna apa-apa," kata Lucius, Senin (11/12).
Lucius menilai Novanto tengah mengulangi strategi ketika terjerat kasus Papa Minta Saham.
Saat itu, ujar Lucius, Novanto pada awalnya ngotot untuk tetap bertahan di tengah desakan luas publik agar dirinya mundur.
Namun, Novanto berupaya memanfaatkan Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) untuk membebaskannya dari desakan publik.
Nah, Noovanto yang mengetahui arah keputusan MKD dengan cepat membacakan keputusan mengundurkan diri.
MKD pun akhirnya tak sampai pada puncak pengambilan keputusan akhir terhadap status Novanto.
Pengunduran diri itu sekaligus membersihkan Novanto dari vonis melanggar etika sebagaimana disimpulkan oleh MKD.
Lucius Karus mengatakan, pengunduran diri Setya Novanto dan penunjukan Aziz Syamsuddin sebagai ketua DPR sudah sangat terlambat.
- Jokowi Tanggapi Pernyataan Eks Ketua KPK Agus Rahardjo soal Kasus Setnov
- Jokowi Mempertanyakan Maksud Pernyataan Agus Rahardjo
- Menduga Pernyataan Agus Rahardjo soal Perintah Jokowi di Kasus Setnov, Antara Kontroversi dan Agenda Politik
- Praktisi Hukum Sebut Pernyataan Agus Rahardjo Tendensius dan Bernuansa Politis
- Isu Jokowi Pernah Minta Kasus Setnov Dihentikan, Awiek PPP Mengaku Semua Pihak Kaget
- Alexander Sebut Arahan Jokowi untuk Hentikan Kasus Setnov Ditolak Pimpinan KPK