Novel Bamukmin: Pemerintah Takut Gerakan Habib Bahar Bersama Rakyat

jpnn.com, JAKARTA - Salah satu kuasa hukum Habib Bahar bin Smith, Habib Novel Bamukmin telah mengetahui kliennya tersebut ditangkap dan dipenjara lagi pada Selasa (19/5) dini hari.
Menyikapi jal itu, pihaknya langsung berupaya melakukan langkah-langkah untuk pembebasan kembali.
“Sampai saat ini kami sebagai pengacaranya Habib Bahar masih tetap mengupayakan pembebasan terhadap beliau,” ujar Novel ketika dihubungi JPNn.com, Selasa.
Habib Novel menilai pemenjaraan kembali Bahar bin Smith itu sangat tidak wajar dan ada kepentingan di belakangnya.
“Penahanan Habib Bahar tidak mendasar, melainkan sarat kepentingan politik,” sambung Novel.
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Media Center Persaudaraan Alumni (PA) 212 ini menyebut bahwa langkah itu dilakukan karena pemerintah takut terhadap gerakan dari Habib Bahar bersama rakyat yang sudah muak dengan ketidakadilan.
“Kesusahan di mana-mana, disebabkan naiknya iuran BPJS, listrik serta gagalnya penanganan COVID-19,” tambah Novel.
Dirjen Pemasyarakatan Reynhard Silitonga dalam keterangan pers tertulisnya menjelaskan keputusan pencabutan asimilasi terhadap Habib Bahar.
Novel Bamukmin menanggapi langkah Ditjen Pemasyarakatan yang menangkap dan memasukkan lagi Habib Bahar bin Smith ke penjara.
- Isu COVID & Lab Wuhan Mencuat Lagi, China Gercep Membela Diri
- Sidang Tuntutan Korupsi APD Covid-19 di Sumut Ditunda, Ini Masalahnya
- Trump Bikin Gebrakan Hari Pertama, Langsung Teken Keppres agar AS Keluar dari WHO
- Kasus Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Ada yang Anak-anak
- Usut Kasus Pengadaan APD Covid-19, KPK Periksa Song Sung Wook dan Agus Subarkah
- Saksi Ungkit Jasa Harvey Moeis dalam Penanganan Covid, Lalu Ungkap Pesan Jokowi & BG