Novel Baswedan Cs Jangan Merasa Paling Pantas di KPK
jpnn.com, JAKARTA - Politikus NasDem Irma Suryani Chaniago menanggapi polemik tes wawasan kebangsaan (TWK) dalam peralihan status pegawai KPK menjadi ASN.
Dia meminta Novel Baswedan dan sejumlah pegawai KPK lain yang tak lolos TWK tidak merasa yang paling memiliki lembaga antirasuah.
"Mereka tidak boleh merasa paling pantas untuk bisa tetap di KPK. Mereka tidak identik dengan KPK dan sebaliknya,” kata Irma saat dikonfirmasi, Jumat (25/6).
Menurut dia, KPK adalah milik negara karena institusi itu dibiayai dan harus mengikuti aturan yang ada di Indonesia.
Dia lantas menyinggung saat para pegawai KPK yang tak lolos TWK itu direkrut ke lembaga antirasuah.
Menurut Irma, justru saat itu proses perekrutan pegawai KPK tak transparan seperti sekarang.
"Pada saat KPK dulu merekrut mereka apakah ada fairness? Apakah ada keterbukaan pada publik? Padahal mereka digaji pake dana APBN," kata dia.
Irma menyampaikan, peraturan TWK telah sesuai perundang-undangan. Menurut dia, peraturan itu juga telah melewati serangkaian pembahasan, diskusi, hingga konsultasi lintas kementerian dan lembaga negara.
Irma Suryani meminta Novel Baswedan Cs agar tidak merasa yang paling pantas bisa tetap di KPK.
- Gus Mensos Ungkap Hasil Rapat dengan Menteri KPK
- KPK Proses Laporan Dugaan Korupsi Aset Pemkab Kutai Timur di Jakarta
- Viral Uang Gepokan, Bupati Lampung Timur Dilaporkan ke KPK
- Usut Kasus Korupsi di Pemprov DKI, KPK Periksa Pemilik KJPP Wisnu Junaidi dan Rekan
- Soal Jet Pribadi Kaesang, Hasto: Ada Pihak yang Coba Mengendalikan KPK
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan