Novel Baswedan: Kami Telah Berupaya Hingga Batas Akhir
jpnn.com, JAKARTA - jpnn.com, JAKARTA - Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan mengaku bersama rekan-rekannya sudah berupaya sekuat mungkin untuk tetap bertahan.
Namun, dia menyadari ada kekuatan besar yang memang menarget pegawai-pegawai berintegritas agar keluar dari KPK.
"Terkait pengumuman pimpinan KPK yang disampaikan oleh AM (Alexander Marwata), menggambarkan sikap oknum pimpinan KPK yang akan memaksakan agar terjadi pemecatan terhadap 75 pegawai KPK, baik langsung maupun tidak langsung," kata Novel saat dihubungi, Selasa (25/5).
Novel menjelaskan dengan adanya perubahan pemecatan dari 75 pegawai menjadi 51 orang, hal itu jelas membuktikan bahwa tes wawasan kebangsaan (TWK) benar hanya sebagai alat untuk menyingkirkan pegawai KPK tertentu.
Purnawirawan polisi ini melihat memang ada pihak-pihak yang telah ditargetkan sebelumnya.
"Oknum pimpinan KPK tetap melakukan rencana awal untuk menyingkirkan pegawai KPK menggunakan alat TWK, sekalipun bertentangan dengan norma hukum dan arahan Bapak Presiden," kata Novel.
Menurut dia, upaya pelemahan KPK dengan segala cara ini bukan hal yang baru. Dan, Novel menilai penyingkiran pegawai KPK yang ditarget ini bisa jadi merupakan tahap akhir untuk mematikan perjuangan pemberantasan korupsi.
Meski demikian, Novel meyakini teman-temannya akan tetap bersemangat. Sebab, dia menyadari memang tidak semua perjuangan akan membuahkan hasil.
Penyidik senior KPK Novel Baswedan menyatakan pihaknya sudah berupaya sekuat mungkin untuk tetap bertahan.
- 5 Berita Terpopuler: KemenPAN-RB Punya Info Terbaru, Dirjen Nunuk Bergerak Urus Guru Honorer, tetapi Masih Proses
- Mahasiswa Desak KPK Periksa Bupati Daerah Ini
- KPK Jerat 2 Orang sebagai Tersangka Kasus Korupsi PT PP
- Dilaporkan Eks Staf Ahli DPD ke KPK, Senator Rafiq Al Amri: Apa-apaan ini?
- Jelang Nataru, Banyak Pejabat Terima Gratifikasi, KPK Bilang Begini
- Eks Staf Ahli DPD Laporkan Senator ke KPK