Novel Ditangkap, Pimpinan KPK Kesulitan Hubungi Kapolri

jpnn.com - JAKARTA - Para pimpinan KPK melakukan berbagai upaya untuk menyelamatkan salah seorang awaknya, Novel Baswedan dari penahanan oleh Bareskrim Mabes Polri. Salah satu cara dengan menyambangi langsung kediaman Kapolri Jendral Badrodin Haiti.
Langkah tersebut dilakukan oleh Plt Ketua KPK Taufiequrachman Ruki dan Plt Wakil Ketua KPK Indriyanto Seno Adji. Namun sayang usaha mereka tidak membuahkan hasil.
"Sekitar jam 6 tadi saya dengan Pak Ruki berkunjung ke kediaman dinas Kapolri, tapi memang beliau sudah tidak ada di tempat karena ada keperluan dalam rangka peninjauan lapangan dalam Hari Buruh," kata Indriyanto dalam konfrensi pers di KPK, Jumat (1/5).
Indriyanto Seno Adji
Sebelumnya, Indriyanto sejak Jumat dini hari sudah berusaha menghubungi Badrodin melalui sms. Tapi, hingga siang tadi Kapolri tak kunjung memberikan balasan.
Pakar hukum pidana itu juga sempat mengunjungi markas Bareskrim namun tidak berhasil menemui satu pun petinggi di satuan tersebut. Dia hanya bertemu dengan Novel yang saat itu tengah menjalani pemeriksaan.
"Saya di Bareskrim sampai subuh, kami sempat shalat subuh, imamnya mas novel juga. Proses pemeriksaan yang dilakukan oleh bareskrim terhadap mas Novel itu berjalan sampai tadi cukup baik," pungkasnya. (dil/jpnn)
JAKARTA - Para pimpinan KPK melakukan berbagai upaya untuk menyelamatkan salah seorang awaknya, Novel Baswedan dari penahanan oleh Bareskrim Mabes
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Langkah Tegas Prabowo Menyelamatkan BUMN Bukan Omong Kosong
- Dua Petani di Sukabumi Tersambar Petir, Begini Kondisinya
- Lokataru Sebut Putusan MK Menunjukkan Mendes Yandri Lakukan Intervensi Politik
- Dukung Larangan SOTR di Jakarta Utara, Sahroni: 90 Persen Berakhir Tawuran
- ASN PPPK Silakan Cek Leger Gaji, Alhamdulillah Gratis
- Kades Kohod Disebut Bersedia Bayar Denda Pagar Laut Rp 48 Miliar