Novel Intan Paramaditha Masuk Nominasi Penghargaan Buku Terbaik di Australia
Menurut Intan, ini soal "ilusi pilihan" bagi pembaca.
"Sebab, kita sebenarnya tak punya pilihan. Semuanya seperti telah ditentukan untuk kita," ujarnya kepada ABC News.
Menampilkan cerita rakyat Indonesia
Intan sendiri sudah tidak asing dengan kehidupan berpindah-pindah, pernah tinggal di Jakarta, New York dan sekarang di Sydney.
Bukunya menyoroti pertanyaan tentang perjalanan dan migrasi, termasuk apa artinya mengungsi atau perasaan berada "di antara".
"Ketika berada di luar (negeri), cerita tentang masyarakat dan budaya saya, rasanya tidak terlihat," katanya.
Pembaca menggambarkan perasaan FOMO - takut ketinggalan - yang sejalan dengan pengalaman perjalanan.
"Kita sering terganggu secara emosional atau merasa bahwa kita telah melewatkan sesuatu, padahal kita tidak benar-benar mengalaminya," ujarnya.
Kisah novel karya Intan Paramadhita ini bermula dari sepasang sepatu merah dan persekutuan dengan jin
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Bintang Sempurna Meraih 3 Penghargaan di Asian Print Awards 2024
- Kipin Meraih Penghargaan Utama di Temasek Foundation Education Challenge
- BTN Raih Penghargaan di Ajang LinkedIn Talent Awards
- Tampil Cantik di Premiere Wicked Australia, Marion Jola Dapat Wejangan dari Ariana Grande dan Cynthia Erivo
- Pupuk Kaltim Kembali Raih Predikat Platinum di Ajang ASSRAT 2024