Novel Intan Paramaditha Masuk Nominasi Penghargaan Buku Terbaik di Australia
Cerita-ceritanya "berakar pada sesuatu yang dapat dikenali dan akrab, sesuatu yang terhubung dengan realitas kontemporer, tetapi telah terbentang ke arah yang aneh dan tidak nyata," katanya.
Orangtua Elizabeth berasal dari Singapura namun dia serta saudara-saudaranya lahir di Perth.
"Saya selalu merasa bahwa hubungan saya dengan warisan budaya saya lemah," katanya.
"Saya pikir karena berasal dari latar-belakang migran, saya cepat menyadari perlunya berusaha lebih keras agar bentuk diri saya tepat untuk diterima (oleh masyarakat luas)," ujarnya.
"Namun saya juga menyadari betapa rasa diterima itu adalah permadani sewaktu-waktu dapat ditarik dari saya," kata Elizabeth.
"Saya merasakannya di tahun 90-an ketika seorang teman kulit putih menyampaikan bahwa orangtuanya memilih (partai poitik) One Nation. Saya merasakannya kembali di tahun pandemi ini, mendengar cerita sikap permusuhan di supermarket, orang Asia diludahi, coretan di garasi," ujarnya.
Partai One Nation di Australia merupakan parpol yang kerapkali menyuarakan sikap anti imigran dan anti Muslim.
Kisah novel karya Intan Paramadhita ini bermula dari sepasang sepatu merah dan persekutuan dengan jin
- Puluhan Perusahaan Raih Top Human Capital Awards 2024
- Apakah Bentrokan Indonesia dengan Kapal Tiongkok di Laut China Selatan Pertanda Konflik?
- PT Jasaraharja Putera jadi Yang Terbaik di Ajang Top Human Capital Awards 2024
- Teliti Hashtag Judol di Medsos, Mahasiswi UPNVJ Raih Penghargaan di Ajang Internasional
- PNM Raih Penghargaan untuk Pemberdayaan Perempuan di Sektor Ultra Mikro
- Jenazah WHV Asal Indonesia Belum Dipulangkan, Penyebab Kecelakaan Masih Diselidiki