Novel Intan Paramaditha Masuk Nominasi Penghargaan Buku Terbaik di Australia

Novel Intan Paramaditha Masuk Nominasi Penghargaan Buku Terbaik di Australia
Novel karya penulis berlatar-belakang Asia SL Lim dan Intan Paramaditha serta kumpulan cerpen Elizabeth Tan masuk dalam daftar panjang penerima penghargaan buku terbaik di Australia, Stella Prize.

Elizabeth mengaku pola pikir semacam ini membentuk pendekatan awalnya dalam menulis, bahwa dia sering mencari jawaban yang "benar", serta rasa diterima.

Karena itu, ia menyebut masuknya kumpulan cerpennya ke dalam daftar panjang Stella Prize menjadi lebih bermakna.

"Bukanlah penyesuaian diri dan rasa diterima yang seharusnya saya perjuangkan melainkan rasa emosional yang sebenarnya," katanya.

Keterwakilan perlu, tapi tak cukup

SL Lim, penulis kelahiran Singapura yang pindah ke Australia ketika berusia satu tahun, merupakan penulis non-biner pertama yang masuk dalam daftar panjang untuk hadiah tersebut.

Orang non-biner tidak mengidentifikasi gender mereka sebagai pria atau wanita.

Novel Lim berjudul Revenge: Murder in Three Parts, bercerita tentang "orang yang menginginkan segalanya."

Novel Intan Paramaditha Masuk Nominasi Penghargaan Buku Terbaik di Australia
SL Lim menyebut perasaan tercerabut dari akar bukan hanya dialami orang yang bermigrasi te tempat lain.

Koleksi pribadi

"Dia menghendaki cinta, seks dan petualangan, dan semua hal baik ini. Tapi karena terlahir miskin, dan karena terlahir di sisi perbatasan yang salah, dia tidak mendapatkan yang diinginkannya," kata Lim.

Kisah novel karya Intan Paramadhita ini bermula dari sepasang sepatu merah dan persekutuan dengan jin

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News