Novel Intan Paramaditha Masuk Nominasi Penghargaan Buku Terbaik di Australia
Elizabeth mengaku pola pikir semacam ini membentuk pendekatan awalnya dalam menulis, bahwa dia sering mencari jawaban yang "benar", serta rasa diterima.
Karena itu, ia menyebut masuknya kumpulan cerpennya ke dalam daftar panjang Stella Prize menjadi lebih bermakna.
"Bukanlah penyesuaian diri dan rasa diterima yang seharusnya saya perjuangkan melainkan rasa emosional yang sebenarnya," katanya.
Keterwakilan perlu, tapi tak cukup
SL Lim, penulis kelahiran Singapura yang pindah ke Australia ketika berusia satu tahun, merupakan penulis non-biner pertama yang masuk dalam daftar panjang untuk hadiah tersebut.
Orang non-biner tidak mengidentifikasi gender mereka sebagai pria atau wanita.
Novel Lim berjudul Revenge: Murder in Three Parts, bercerita tentang "orang yang menginginkan segalanya."
"Dia menghendaki cinta, seks dan petualangan, dan semua hal baik ini. Tapi karena terlahir miskin, dan karena terlahir di sisi perbatasan yang salah, dia tidak mendapatkan yang diinginkannya," kata Lim.
Kisah novel karya Intan Paramadhita ini bermula dari sepasang sepatu merah dan persekutuan dengan jin
- Puluhan Perusahaan Raih Top Human Capital Awards 2024
- Apakah Bentrokan Indonesia dengan Kapal Tiongkok di Laut China Selatan Pertanda Konflik?
- PT Jasaraharja Putera jadi Yang Terbaik di Ajang Top Human Capital Awards 2024
- Teliti Hashtag Judol di Medsos, Mahasiswi UPNVJ Raih Penghargaan di Ajang Internasional
- PNM Raih Penghargaan untuk Pemberdayaan Perempuan di Sektor Ultra Mikro
- Jenazah WHV Asal Indonesia Belum Dipulangkan, Penyebab Kecelakaan Masih Diselidiki