Novum Demokrat Dinilai Salah Alamat
Selasa, 02 Maret 2010 – 17:15 WIB
Novum Demokrat Dinilai Salah Alamat
JAKARTA - Pengajuan novum atau bukti baru terkait kasus Bank Century yang diberikan anggota DPR Fraksi Partai Demokrat, I Gede Swastika, dinilai sebagai langkah yang salah alamat dan tidak bijak. Hal ini dikatakan oleh anggota Fraksi PDIP yang juga Wakil Ketua Pansus Century, Gayus Lumbuun, kepada wartawan, Selasa (2/3) di Gedung DPR RI. Selain tidak bijak dan dinilai salah alamat, pengajuan novum setelah masa kerja Pansus selesai, kata Gayus pula, juga merupakan suatu langkah yang aneh. "Kenapa harus ada novum? Penyelesaian kasus Century oleh Pansus ini bukan pengadilan yang harus ada novum. Ini kan aneh namanya, kok Demokrat mengajukan novum? Siapa yang bilang kalau Pansus adalah pengadilan? Jelas itu salah," kata Gayus pula.
"Mengapa novum-nya baru diajukan hari ini, bukannya tadi malam. Saat ini sudah ada hasil, kerja Pansus sudah selesai. Apapun yang diajukan lagi, tidak akan mengubah hasil. Boleh-boleh saja Demokrat mengajukan novum, tapi itu justru langkah tidak bijak dan salah alamat," kata Gayus.
Gayus bahkan mengatakan, langkah yang dilakukan Demokrat itu semakin menunjukkan sikap partai pemenang Pemilu tersebut terhadap kasus Bank Century. "Justru itu membuat mereka (Demokrat, Red) semakin dinilai masyarakat. Ya, kita serahkan saja (pada) masyarakat untuk menilainya bagaimana?" katanya.
Baca Juga:
JAKARTA - Pengajuan novum atau bukti baru terkait kasus Bank Century yang diberikan anggota DPR Fraksi Partai Demokrat, I Gede Swastika, dinilai
BERITA TERKAIT
- Bantu Nelayan, HNSI Dorong Pemerintah Pakai Teknologi Alternatif
- KSPSI Dorong Indonesia Meratifikasi Konvensi ILO 188 untuk Perlindungan Awak Kapal Perikanan
- Dendi Budiman: Miskinkan Hakim dan Pengacara Terlibat Suap Rp 60 Miliar
- Gibran Buat Konten Bonus Demografi, Deddy PDIP: Jangan Banyak Bikin Video, Kerja Saja
- Menteri Kabinet Merah Putih Temui Jokowi, Ketua DPR Merespons Begini
- TNI AL Menggagalkan Penyelundupan 7 Calon PMI Ilegal ke Malaysia