NRFPB Sambut Baik Dialog Jakarta-Papua
Selasa, 10 Januari 2012 – 05:13 WIB

NRFPB Sambut Baik Dialog Jakarta-Papua
“50 tahun (Papua bergabung dengan Indonesia) itu sudah cukup. Indonesia harus mengakui kalau dalam kurun waktu itu, dia gagal meng-Indonesiakan Papua. Kami memandang perundingan ini sebagai babak baru dalam memperjuangkan pengakuan terhadap NRFPB, “ ujar Jack.
Dia kembali menegaskan bahwa kebutuhan orang Papua saat ini adalah merdeka. Selain karena secara histroris, Papua memang berbeda dengan Indonesia (Nusantara), keinginan untuk membentuk negara sendiri juga lahir karena perlakuan pemerintah Indonesia yang tidak berpihak kepada rakyat Papua.
Pepera yang kemudian menjadi landasan hukum masuknya Papua menjadi bagian dari NKRI, menurutnya tak lebih dari rekayasa politik yang dimainkan oleh pemerintah Indonesia ketika itu bersama sejumlah negara lainnya.
“Status politik Papua sesungguhnya belum final, karena ada kesalahan fatal sebelum dan sesudah Pepera. Tandatangan agrement (Perjanjian masuknya Papua menjadi bagian Indonesia) tidak libatkan orang Papua sebagai masyarakat yang punya hak ulayat, “ sebutnya.
MANOKWARI - Juru bicara Perdana Menteri Negara Republik Federal Papua Barat (NRFPB), Jack Wanggai menyatakan, NRFB memberi apresiasi atas inisiatif
BERITA TERKAIT
- Gunung Ibu Erupsi, Semburkan Abu Vulkanik Setinggi 400 Meter
- Geger Mayat Tanpa Identitas di Lampung Selatan, Ini Ciri-cirinya
- Kirab Mahkota Binokasih Warnai Hari Jadi ke-543 Kabupaten Bogor
- Dilaporkan ke Polda Jateng, Bambang Wuragil Dituduh Telantarkan Anak
- Festival Budaya di Rumah Singgah Tuan Kadi, Harmoni Melayu & Seruan Peduli Lingkungan
- Pendaki Gunung Ranai Dievakuasi Setelah Terpeleset dan Mengalami Cedera Kaki