NRFPB Sambut Baik Dialog Jakarta-Papua

NRFPB Sambut Baik Dialog Jakarta-Papua
NRFPB Sambut Baik Dialog Jakarta-Papua
“50 tahun (Papua bergabung dengan Indonesia) itu sudah cukup. Indonesia harus mengakui kalau dalam kurun waktu itu, dia gagal meng-Indonesiakan Papua. Kami memandang perundingan ini sebagai babak baru dalam memperjuangkan pengakuan terhadap NRFPB, “ ujar Jack.

 

Dia kembali menegaskan bahwa  kebutuhan orang Papua saat ini adalah merdeka. Selain karena secara histroris, Papua memang berbeda dengan Indonesia (Nusantara), keinginan untuk membentuk negara sendiri juga lahir karena perlakuan pemerintah Indonesia yang tidak berpihak kepada rakyat Papua.

 

Pepera yang kemudian menjadi landasan hukum masuknya Papua menjadi bagian dari NKRI, menurutnya tak lebih dari rekayasa politik yang dimainkan oleh pemerintah Indonesia ketika itu  bersama sejumlah negara lainnya.

 

“Status politik Papua sesungguhnya belum final, karena ada kesalahan fatal sebelum dan sesudah Pepera. Tandatangan agrement (Perjanjian masuknya Papua menjadi bagian Indonesia) tidak libatkan orang Papua sebagai masyarakat yang punya hak ulayat,  “ sebutnya.

 

MANOKWARI - Juru bicara Perdana Menteri Negara Republik Federal Papua Barat (NRFPB), Jack Wanggai menyatakan,  NRFB memberi apresiasi atas inisiatif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News