NTT jadi Langganan Persentase Ketidaklulusan UN SMP/MTs Tertinggi
Jumat, 01 Juni 2012 – 16:37 WIB

NTT jadi Langganan Persentase Ketidaklulusan UN SMP/MTs Tertinggi
JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) mencatat bahwa propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi propinsi yang persentase ketidaklulusan siswa SMP/MTs tertinggi. Tingkat kelulusan NTT yang hanya mencapai 2,45 persen atau sebanyak 1.906 orang siswa. Dari distribusi kelulusan UN SMP/Mts tahun ini, Nuh menyebutkan sekolah dengan tingkat kelulusan kurang dari 100 persen sebanyak 11,06 persen. Sedangkan sekolah dengan tingkat kelulusan 100 persen adalah 88,94 persen. Namun begitu, Nuh mengakui bahwa hingga saat ini belum menemukan sekolah yang tingkat kelulusannya nol persen.
Sedangkan peringkat kedua yang persentase ketidaklulusan Siswa SMP/MTs tahun 2011/2012 adalah Kalimantan Barat ( 2,21 persen), Papua Barat (2,16 persen), Kepulauan Riau (2,04 persen) dan. Sulawesi Tengah (1,95 persen).
Baca Juga:
"Untuk NTT ini setiap tahun memang selalu menjadi yang tertinggi tingkat ketidaklulusannya. Namun, jika dilihat dari progressnya, propinsi tersebut menunjukkan kenaikan dan terus melakukan perbaikan," terang Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh di Gedung Kemdikbud, Jakarta, Jumat (1/6).
Baca Juga:
JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) mencatat bahwa propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi propinsi yang persentase ketidaklulusan
BERITA TERKAIT
- Kompetisi Inovasi Teknologi Elektro Trisakti Cup 2025 Targetkan Siswa SMA Sederajat
- ITS Gandeng Ganesha Menyosialisasikan Penerimaan Mahasiswa Baru FTSPK
- Pesantren 1.000 Cahaya, Misi Pendidikan Ramadan untuk Anak Yatim dan Disabilitas
- Pemprov Jabar Bakal Tebus 335.109 Ijazah Siswa Menunggak Uang Sekolah, Duitnya Rp 1,3 T
- Ruang Pintar PNM Perluas Akses Pemberdayaan Ibu dan Anak
- BINUS University Kukuhkan 7 Guru Besar Sekaligus di Awal 2025