NU Bukan PKB, Nahdiyin Bebas Memilih Partai
jpnn.com, JAKARTA - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau PBNU membebaskan warganya memilih partai maupun berkiprah sebagai politikus di berbagai parpol.
Menurut Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, ormas pimpinannya itu bukan milik partai tertentu.
Gus Yahya -panggilan akrabnya- mengatakan NU memiliki banyak kader di parlemen. “Bukan hanya (dari) satu partai,” ujar ketua umum ke-11 PBNU itu dalam acara Ngopi Bareng Gus Yahya di Jakarta, Rabu (1/2).
Menurut Gus Yahya, memang ada ucapan dari salah satu mantan ketua umum PBNU yang mengidentikkan NU dengan partai tertentu. “Saya sebut saja PKB (Partai Kebangkitan Bangsa, red),” ucapnya.
Namun, menurut Gus Yahya, saluran politik kader NU tidak hanya PKB.
“Meski sudah dikatakan PKB itu NU dan NU itu PKB, tetapi di partai lain juga banyak (nahdiyin, red),” ujarnya.
Mantan juru bicara kepresidenan di era Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu mengatakan NU memiliki kader di berbagai lembaga.
Oleh karena itu, Gus Yahya mengatakan upaya untuk mewujudkan aspirasi nahdiyin tidak selalu harus melalui parpol.
Menurut Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya, ormas bagi warga nahdiyin itu bukan milik partai tertentu.
- Humanitarian Islam dan Peran NU Dalam Membangun Papua
- Ketua PKB Mengingatkan Hasbiallah Ilyas soal OTT KPK
- Mengurai Solusi Kekerasan Seksual Anak
- Dita PKB: Masih Ada Pilihan Selain Menaikkan PPN Demi Menggenjot APBN
- Nadya Roihana: PKB Mengutuk Kekerasan di Pilkada Sampang
- Kiai Ma'ruf: PKB Konsisten Memperjuangkan Nilai-Nilai Keberagaman