NU DKI: Lihat Video yang Utuh! Ahok Tidak Menistakan Alquran
Alumnus Universitas Al Azhar ini menyatakan, bahwa tidak semua orang yang membawa ayat alquran dalam konteks pilkada berarti membohongi masyarakat. Karena itu, tentu tidak boleh melakukan generalisasi karena ada orang yang memang tulus meyakini ada larangan memilih pemimpin nonmuslim berdasarkan dalil-dalil ayat alquran.
"Namun, dalam politik tak menutup kemungkinan ada orang yang menjadikan ayat-ayat hanya sebagai alat politik. Memperlakukan ayat-ayat sebagai alat politik. Justru inilah yang berbahaya, karena berpotensi mengaburkan fakta politik yang sebenarnya," jelasnya.
Oleh karena itu, menurut Taufik, sebaiknya unsur SARA benar-benar dihindari dalam politik karena akan selalu melahirkan kontroversi yang tak berujung. Menurut Taufik, lebih baik masyarakat diajak untuk berpikir kritis terhadap calon pemimpin yang ada, baik di Jakarta atau di daerah lain.
"Pilkada kan bukan hanya di Jakarta, tapi juga ada di daerah lain. Sikap kritis dan objektif harus dikedepankan dalam melihat proses pilkada ini," tukasnya. (adk/jpnn)
JAKARTA - Perdebatan seputar dugaan penistaan agama yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama masih bergelindingan. Gubernur
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pemilih Gerindra, PDIP, Golkar & PAN Lebih Pilih Agustiar Sabran-Edy Pratowo
- Survei Jateng Jadi Polemik, Persepi Harus Bongkar Data SMRC, Indikator, & Populi Center
- Ribuan Peserta Hadiri Kampanye Akbar Paslon Sendi-Melli
- Pertebal Dukungan ke Luluk-Lukman, Sukarelawan Cantiq Surabaya Gelar Konvoi
- Survei Publicsensum: Elektabilitas Isran-Hadi Makin Moncer di Pilkada Kaltim
- Kampanye Akbar Robinsar-Fajar, Puluhan Ribu Massa Berkumpul di Lapangan Bukit Cilegon Asri