NU Dukung Protokol Anti Penistaan Agama
Senin, 01 Oktober 2012 – 06:40 WIB

Ratusan simpatisan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menggelar aksi dindepan Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jakarta, Minggu (30/9). Aksi ini dihadiri beberapa tokoh nasional seperti Ketua Fraksi PKS DPR RI Hidayat Nur Wahid dan Politisi PDI-P Sabam Sirait. Massa kembali mendesak pemerintah Amerika untuk menangkap dan mengadili pembuat film Innocence of Muslims dan mendesak agar film tersebut dihapus dari media sosial. Foto : Arundono/JPNN
JAKARTA -- Ketua Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (NU), Slamet Effendi Yusuf, turut mengecam film Innocence of Muslims. "Di hari ini masih ada orang mencaci maki kebebasan beragama, hanya dengan alasan kebebasan berekspresi," sesal Slamet. Ia menyerukan kepada seluruh bangsa di dunia, mari berpikir ulang melaksanakan hak asasi kebebasan berekspresi. "Adalah tidak waras, demi melancarkan khalayan, orang boleh hina aghama, nabi. Itu tidak masuk akal," ungkap Slamet.
Dijelaskan Slamet, NU dengan tegas mendukung upaya pemerintah Indonesia melalui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa mengusulkan protokol anti penistaan beragama. Namun, dia menyesalkan upaya itu masih ditentang tidak hanya penganut paham liberal di luar negeri, tapi dari dalam negeri pun banyak yang menentang.
Baca Juga:
"Anehnya ada juga di dalam negeri (yang menentang). Karena itu dalam kesempatan ini saya ingin menyerukan kepada bangsa Indonesia, bagaimana merasa rela nabi dihujat, nabi dihina tapi anda masih merasa orang Islam?" kata Slamet.
Baca Juga:
JAKARTA -- Ketua Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (NU), Slamet Effendi Yusuf, turut mengecam film Innocence of Muslims. "Di hari ini masih ada
BERITA TERKAIT
- Beri Layanan Terbaik, ASABRI Kunjungi Penerima Pensiunan
- Tanggapi Tagar #KaburAjaDulu, Boni Hargens: Prabowo-Gibran Sangat Menghargai Kritik
- Bantah Suap Hakim, Pengacara Ronald Tannur Minta Maaf kepada Heru Hanindyo
- Prabowo & Gibran Kompak Hadir Penutupan Kongres Demokrat, Lagu Kamu Ngga Sendirian Berkumandang
- Ratusan Kader Demokrat Sambut Kehadiran Mbak Puan & Bambang Pacul di Penutupan Kongres ke VI
- BHR Outlook 2025, SETARA Institute Identifikasi 10 Isu Prioritas Bisnis & HAM di Indonesia