NU Janji Tak Main Politik Kekuasaan Lagi

NU Janji Tak Main Politik Kekuasaan Lagi
NU Janji Tak Main Politik Kekuasaan Lagi
JAKARTA - Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj menyatakan bahwa bahwa NU dipastikan kembali ke Khittah NU 1984, seperti saat organisasi kaum nahdliyin itu dipimpin oleh KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Artinya, NU tidak akan berpolitik yang berorientasi kekuasan.

Menurut Siad Aqil, NU hanya akan berpolitik kebangsaan. “Syahwat politik itu memang selalu ada dan menggoda, tapi kami sudah berjanji untuk tidak berpolitik kekuasaan. Dengan Khittah, NU hanya berpolitik kebangsaan untuk kepentingan rakyat, bangsa dan negara yang lebih besar dengan cara memperkuat civil society, kekuatan peradaban umat dan bangsa Indonesia," tegas Said Aqil Siradj saat menerima kunjungan pimpinan DPD RI Irman Gusman, Laode Ida, GKR Hemas dan beberapa anggota DPD RI di Gedung PBNU Jl. Kramat Raya 164 Jakarta, Rabu (12/5).

Pengganti Hasyimm Muzadi itu menambahkan, PBNU akan meneladani aspek keagamaan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW saat berada di Madinah. Ketika itu, Nabi tidak menginginkan berdirinya negara Islam dan juga bukan negara Arab, melainkan negara Madinah yang berdiri di atas peradaban umat manusia berlandaskan pada nilai-nilai kemanusiaan, kesejahteraan, keadilan, demokrasi, plurisme dan toleransi.

"Karena itu bagi NU, NKRI, Pancasila, UUD 1945 dan Bhinneka Tunggal Ika itu sudah final. Sebagai bukti, dari 1400 pesantren di bawah NU, tidak satu pun santri yang terlibat gerakan teroris," tegasnya.

JAKARTA - Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj menyatakan bahwa bahwa NU dipastikan kembali ke Khittah NU 1984, seperti saat organisasi kaum nahdliyin

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News